
Setiap pertengahan Juli, jutaan keluarga di Indonesia mengalami transisi yang penting --Anak-anak kembali ke sekolah.
Dan jika Anda perhatikan: sepanjang minggu ini jalanan di pagi hari sudah mulai ramai kembali --yang didominasi orang tua mengantar anaknya sekolah.
Imbasnya rutinitas keluarga mulai kembali teratur, dan kebutuhan-kebutuhan spesifik pun mulai bermunculan.
Bagi pelaku usaha, momen ini bukan sekadar musim ramai di toko alat tulis — ini adalah peluang emas untuk pengembangan bisnis yang lebih luas dan berkelanjutan.
Mengapa Awal Tahun Ajaran Adalah Momen Strategis?
Dikutip dari laporan Deloitte “2024 Back-to-School Survey,” belanja tahunan untuk kebutuhan sekolah di Amerika Serikat saja mencapai rata-rata USD 600 per keluarga.
Tahukah Anda, Fenomena serupa juga terjadi di Indonesia, yang ditandai dengan lonjakan permintaan pada kategori perlengkapan sekolah, pakaian seragam, kebutuhan digital seperti gadget penunjang belajar, bahkan layanan transportasi dan katering anak sekolah.
Tidak hanya produk, jasa-jasa penunjang seperti bimbingan belajar, kursus keterampilan, hingga layanan konsultasi parenting juga mengalami peningkatan permintaan.
Laporan Nielsen (2023) mengkonfirmasi fenomena ini, bahwa orang tua generasi milenial dan Gen Z sangat aktif mencari layanan tambahan yang mendukung tumbuh kembang anak di fase sekolah.
Saya mau menarik perhatian Anda dengan prinsip klasik Business Development:
"Menggali Kebutuhan, Menyediakan Solusi"
Dalam konteks business development, momen “back to school” bisa dilihat dari dua sudut:
1. Latent Needs (Kebutuhan Tersembunyi): Banyak orang tua sebenarnya membutuhkan kemudahan—dari penyediaan paket perlengkapan sekolah, layanan antar-jemput aman, sampai meal prep sehat untuk bekal anak.
2. Aspirational Needs (Kebutuhan Aspiratif): Di masa ini, orang tua sering kali lebih terbuka untuk menginvestasikan waktu dan uang ke layanan edukasi tambahan yang berkualitas.
Nah.. Penelitian oleh McKinsey (2023) menyebutkan, bisnis yang bisa membaca perubahan gaya hidup konsumen di masa transisi seperti back to school, berpeluang 2,5 kali lebih cepat bertumbuh dibanding bisnis yang hanya mengikuti musim tanpa inovasi.
....
Ijinkan saya merekomendasi beberapa cara sederhana namun efektif untuk mengintegrasikan peluang back to school ke dalam strategi bisnis Anda:
1. Paket Solusi Lengkap: Jika Anda di retail, coba kembangkan paket “Back to School Essentials” — tidak hanya alat tulis, tetapi juga bonus layanan edukasi, misalnya voucher diskon kursus online.
2. Layanan Berlangganan: Untuk bisnis kuliner, bisa ditawarkan paket langganan bekal sehat mingguan, mengurangi beban orang tua menyiapkan sarapan dan bekal.
3. Kelas Edukasi atau Parenting Session: Bagi pebisnis layanan atau edukasi, momen ini sangat efektif untuk mengadakan webinar, mini course, atau seminar tentang manajemen waktu keluarga, nutrisi anak, atau keterampilan belajar efektif.
4. Kolaborasi Lintas Sektor: Peluang kolaborasi sangat besar — misalnya usaha gym bisa bekerjasama dengan kursus bahasa untuk membuat program khusus orang tua saat anak sekolah.
5. Optimasi Media Sosial: Saat orang tua sibuk mencari kebutuhan sekolah, traffic di media sosial untuk topik seputar parenting dan edukasi juga naik. Gunakan momentum ini untuk kampanye edukatif yang berujung ke penawaran produk atau jasa Anda.
...
Sebagai pelaku usaha, kita perlu memahami kebutuhan orang tua dan anak, serta mengemas penawaran secara kreatif, bisnis Anda tidak hanya laku satu kali musim, tetapi bisa menjadi bagian dari solusi jangka panjang keluarga Indonesia.
Kuncinya sederhana: dengarkan kebutuhan, siapkan solusi, dan bangun kepercayaan. Di situlah masa depan bisnis Anda akan tumbuh.
Nahh. mumpung masih di Juli, Anda mungkin ingin mengubah beberapa hal dalam bisnis Anda?
Masih ada waktu...
Enjoy your weekend, sembari sruput kopi di pagi hari, mungkin mau menuliskan beberapa ide bisnis?
Suhardiman Eko, Business Development LENTERA MEDIA