
SURABAYA (Lentera) - Naiknya asam lambung, yang dikenal sebagai Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), merupakan kondisi ketika cairan asam dari lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Situasi ini kerap menimbulkan rasa panas atau terbakar di area dada yang terasa sangat mengganggu.
Kondisi ini terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah, otot pembatas kerongkongan dan lambung, melemah atau tidak berfungsi optimal. Berbagai faktor pemicu dapat memperburuk kondisi ini, mengganggu aktivitas sehari-hari.
Berikut ini cara efektif mengatasi asam lambung, mulai dari perubahan gaya hidup dan pola makan, hingga berbagai pengobatan alami yang dapat dicoba.
Penyebab Asam Lambung Naik
Asam lambung naik terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah, yaitu otot pembatas antara kerongkongan dan lambung, melemah. Kondisi ini memungkinkan asam lambung kembali naik ke esofagus, menimbulkan rasa tidak nyaman.
Beberapa makanan dan minuman tertentu dapat memicu atau memperburuk kondisi ini. Makanan tinggi lemak, pedas, asam, dan berkarbonasi, seperti gorengan, keju, buah-buahan asam, cokelat, serta minuman berkafein dan beralkohol, adalah pemicu umum.
Selain itu, kebiasaan makan yang buruk juga berperan besar. Makan terlalu banyak, terlalu cepat, atau langsung berbaring setelah makan dapat meningkatkan tekanan di perut. Berat badan berlebih, merokok, dan stres juga dapat memicu peningkatan asam lambung.
Faktor lain yang tidak kalah penting meliputi penggunaan obat-obatan tertentu, kondisi hernia hiatus di mana sebagian lambung masuk rongga dada, serta faktor usia yang membuat otot sfingter esofagus bawah melemah seiring waktu.
Strategi Efektif
Mengatasi asam lambung memerlukan perubahan gaya hidup yang konsisten. Mulailah dengan makan dalam porsi kecil namun lebih sering, sekitar 4-5 kali sehari, untuk meringankan kerja lambung. Hindari berbaring setelah makan; berikan jeda minimal 2-3 jam sebelum tidur.
Sesuaikan posisi tidur Anda dengan meninggikan kepala dan dada sekitar 15-20 cm menggunakan bantal tambahan atau ganjalan di bawah kasur. Tidur miring ke kiri juga dapat membantu pencernaan dan membatasi refluks asam. Jaga berat badan ideal, karena obesitas dapat menambah tekanan pada perut.
Menghentikan kebiasaan merokok sangat penting, sebab nikotin dapat melemahkan katup esofagus. Hindari aktivitas berat atau membungkuk setelah makan, cukup berjalan kaki sejenak. Kelola stres dengan meditasi atau pola tidur teratur, karena stres dapat meningkatkan produksi asam lambung.
Kenakan pakaian longgar untuk menghindari tekanan pada perut. Mengunyah makanan lebih lama membantu lambung mencerna lebih ringan. Fakta uniknya, mengunyah permen karet tanpa gula setelah makan dapat merangsang produksi air liur yang membantu menetralkan asam lambung. Saat asam lambung naik, segera tegakkan posisi tubuh.
Pola Makan Tepat dan Pengobatan Alami
Perubahan pola makan adalah kunci penting dalam cara atasi asam lambung. Hindari makanan pemicu seperti makanan pedas, berlemak, dan digoreng yang dapat mengiritasi lambung dan melemahkan sfingter esofagus. Buah-buahan asam, cokelat, minuman berkafein, beralkohol, dan bersoda juga perlu dihindari.
Pilih makanan yang aman dan ramah lambung seperti sayuran hijau (bayam, kangkung, brokoli), buah rendah asam (melon, pisang, pepaya, alpukat), serta lemak sehat tak jenuh. Susu rendah lemak juga dapat membantu menetralkan asam lambung dan meredakan gejala.
Beberapa pengobatan alami juga dapat membantu meredakan gejala asam lambung. Minum air hangat, jahe, madu, atau kunyit yang bersifat antiinflamasi dapat menyamankan tenggorokan dan meredakan nyeri ulu hati. Teh chamomile juga efektif untuk menetralkan asam lambung dan mengurangi stres.
Jika gejala tidak membaik dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan alami, penggunaan obat asam lambung yang dijual bebas seperti antasida dapat membantu. Namun, jika kondisi sering kambuh atau tidak kunjung membaik, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang lebih tepat.
Manfaat Permen Karet
Meski sudah menghindari hal-hal yang bikin gangguan sistem pencernaan kambuh, terkadang masih saja asam lambung naik dan mengganggu aktivitas seharian.
Asam lambung naik bisa menimbulkan sakit maag hingga gastroesophageal reflux disease (GERD). Kedua kondisi ini dapat menimbulkan sensasi panas dan terbakar.
Anda mungkin merasakan asam lambung mulai naik dari perut, lalu ke dada bagian tengah hingga ke tenggorokan. Bahkan, hal ini juga bisa menyebabkan rasa asam atau pahit pada mulut Anda.
Sebuah penelitian dalam Journal of Dental Research menyarankan untuk mengunyah permen karet bebas gula selama 30 menit setelah makan untuk mencegah gejala asam lambung naik.
Penelitian yang dilakukan oleh Rebecca Moazzez dan tim yang berasal dari London ini menyatakan bahwa mengunyah permen karet bisa meningkatkan produksi air liur.
Saat mengunyah permen karet, Anda akan menelan air liur lebih sering, sehingga membantu membilas asam pada kerongkongan dan menetralkan pH lambung yang sangat asam.
Todd Eisner, ahli gastroenterologi asal Delray Beach, Florida seperti dikutip dari Livestrong juga mengatakan permen karet tergolong aman untuk pengobatan asam lambung ibu hamil.
Pasalnya, sekitar 50 persen wanita hamil kemungkinan mengalami refluks asam lambung akibat dari perubahan kadar hormon dan perkembangan janin selama kehamilan.
Jenis Permen Karet
Terdapat berbagai jenis permen karet yang tersedia di pasaran. Namun, tidak semuanya memiliki manfaat yang sama dalam pencegahan asam lambung naik.
Dokter dan para ahli menganjurkan jenis permen karet dengan kandungan bikarbonat atau permen karet tanpa gula untuk mengatasi gangguan asam lambung.
Sebuah studi dari Wake Forest University melakukan pengujian pada 40 pasien penderita refluks asam lambung dengan pemberian permen karet bikarbonat tanpa gula dan permen karet tanpa gula biasa.
Hasilnya, mengunyah kedua jenis permen karet ini efektif untuk meningkatkan produksi dan membuat air liur lebih basa. Hal ini membantu menetralkan dan mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
Permen karet bikarbonat tanpa gula memiliki efek lebih baik daripada permen karet tanpa gula biasa. Kandungan bikarbonat dapat memperkuat efek penetralan asam lambung.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber