
SURABAYA (Lentera) — Kalangan DPRD Jawa Timur mendukung peran strategis koperasi desa, untuk memperkuat ekonomi masyarakat dari bawah.
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sri Wahyuni menekankan bahwa koperasi memiliki posisi strategis dalam memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat, terutama di masa krisis seperti pandemi maupun tekanan ekonomi global.
Menurutnya, koperasi yang dikelola secara profesional mampu menjadi poros baru perekonomian nasional. Ia menyambut baik hadirnya program Koperasi Merah Putih (KMP) yang digagas pemerintah pusat dan menyebut program ini, sebagai langkah strategis dalam membangun kemandirian ekonomi dari bawah.
“Kami mendukung program Koperasi Merah Putih yang digagas oleh pemerintah pusat sebagai upaya memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan. Kehadiran koperasi berbasis desa ini merupakan langkah strategis dalam membangun kemandirian ekonomi dari bawah, khususnya di wilayah pedesaan,” ungkap Sri Wahyuni, Rabu (23/07/2025).
Politisi Partai Demokrat itu menilai kehadiran koperasi di tingkat desa bukan sekadar program jangka pendek, melainkan bentuk gerakan besar yang menyasar kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Ia menyebut koperasi sebagai wujud komitmen negara dalam membangkitkan semangat gotong royong dan ekonomi kolektif.
“Keberadaan koperasi harus mampu menjawab kebutuhan riil masyarakat desa, seperti akses permodalan, penguatan usaha mikro, serta pemasaran produk lokal. Oleh karena itu, DPRD Jatim berkomitmen untuk mengawal alokasi anggaran dan regulasi yang mendukung penguatan koperasi tersebut,” jelasnya.
Wanita asal Bojonegoro ini juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga pelaku usaha, dalam membangun koperasi berbasis potensi lokal. Ia menyampaikan bahwa pengembangan koperasi harus selaras dengan pemanfaatan teknologi modern.
“Anak-anak muda juga perlu dilibatkan dalam transformasi koperasi. Koperasi bukan lagi soal simpan pinjam semata, tapi bisa menjadi inkubator ekonomi kreatif dan UMKM digital jika dikembangkan secara adaptif. Kami berharap program ini tidak berhenti pada tahap pembentukan, namun mampu tumbuh menjadi pilar ekonomi rakyat yang berkelanjutan dan inklusif,” pungkasnya.
Hingga kini, Jawa Timur memiliki 29.508 koperasi aktif dengan total anggota mencapai 5,2 juta orang. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa koperasi terus memberi kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di provinsi ini. (ADV)
Reporter: Pradhita/Editor: Ais