29 July 2025

Get In Touch

6.144 Siswa SMA dan SMK Keluarga Miskin Surabaya Terima Seragam dan Bantuan Pendidikan

Pelajar SMA/SMK di Surabaya menerima perlengkapan sekolah gratis dari Pemkot.
Pelajar SMA/SMK di Surabaya menerima perlengkapan sekolah gratis dari Pemkot.

SURABAYA (Lentera) -Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membagikan perlengkapan sekolah gratis kepada 6.144 siswa penerima Beasiswa Pemuda Tangguh. Program ini menjadi bentuk nyata kepedulian dan gotong royong warga Surabaya dalam memperjuangkan akses pendidikan yang merata.

Setiap siswa mendapatkan seragam putih abu-abu, seragam pramuka, sepatu, kaos kaki, serta bantuan uang pendidikan bulanan sebesar Rp200.000.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, mengatakan, bantuan ini penting untuk menghapus rasa minder siswa dari keluarga tidak mampu. Menurutnya, masih banyak siswa SMA/SMK di Surabaya yang terpaksa mengenakan seragam SMP karena keterbatasan ekonomi.

“Alhamdulillah, hari ini mereka menerima satu set lengkap seragam, sepatu, dan kaos kaki. Kami ingin semua anak Surabaya punya semangat dan rasa percaya diri saat menempuh pendidikan,” kata Eri, Kamis (24/7/2025).

Tak hanya seragam standar, Pemkot juga akan membelikan seragam batik yang biasa digunakan saat hari Jumat. Namun, pembeliannya akan dilakukan melalui sekolah masing-masing, karena setiap sekolah memiliki motif batik yang berbeda. 

“Kami akan koordinasi dengan sekolah dan bayarkan langsung ke sekolah untuk seragam batik,” jelas Eri.

Eri menuturkan, program ini tidak hanya dibiayai APBD, tetapi juga hasil gotong royong masyarakat melalui skema orang tua asuh. Ia menyampaikan apresiasi kepada warga Surabaya yang turut menyumbang, tanpa memandang latar belakang agama maupun status sosial.

“Ini bukan sekadar program pemerintah. Ini semangat gotong royong warga Surabaya. Ada muslim, non-muslim, semuanya bersatu. Karena itu, anggaran pemkot bisa kami alihkan ke sektor lain yang lebih mendesak,” tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga memastikan semua lulusan SMP di Surabaya melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/MA. Melalui kolaborasi dengan Satgas Kampung Pancasila dan pihak sekolah, pemkot akan terus melakukan pendataan agar tidak ada anak yang terlewat.

“Kalau tidak masuk SMA, kami akan telusuri apakah mereka masuk pondok atau putus sekolah. Semuanya akan kami cari dan bantu,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Bapemkesra) Surabaya, Arief Boediarto, menjelaskan 6.144 siswa telah lolos sebagai penerima Beasiswa Pemuda Tangguh. Mereka berasal dari keluarga miskin atau pra-sejahtera dan wajib berdomisili di Surabaya dengan KTP kota Surabaya.

“Pendaftar sebenarnya mencapai lebih dari 12.000 siswa. Tapi yang lolos hanya 6.144 karena seleksi ketat, termasuk verifikasi data dari Dinas Sosial,” jelas Arief.

Setelah dinyatakan lolos, siswa diwajibkan melakukan daftar ulang dan melaporkan aktivitas belajar mereka secara berkala. Setiap siswa juga akan mendapat akses ke akun resmi untuk pelaporan dan akan membuka rekening di Bank Jatim untuk pencairan dana bulanan.

“Dana beasiswa Rp200. 000 per bulan akan diberikan selama tiga tahun atau hingga siswa lulus jenjang SMA. Program ini juga mencakup siswa madrasah aliyah dan pondok pesantren setara SMA,” imbuhnya.

Arief juga menyebut total anggaran yang dialokasikan untuk program beasiswa ini mencapai Rp60 miliar per tahun. Bantuan ini diberikan kepada sekitar 21.000 siswa, termasuk kelas 1, 2, dan 3. Ia berharap ke depan jumlah penerima bisa terus berkurang, seiring menurunnya angka kemiskinan.

“Harapan kami, penerimanya menurun karena artinya warga Surabaya semakin sejahtera,” tutupnya.

Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.