
SURABAYA (Lentera) - Daging unta termasuk jenis daging merah yang kaya protein namun rendah lemak. Di sejumlah negara, daging ini telah menjadi bagian dari konsumsi harian. Sementara itu, di Indonesia, daging unta mulai populer sebagai alternatif sehat untuk meningkatkan asupan nutrisi.
Daging unta kini semakin populer di Indonesia, terutama karena kandungan protein yang tinggi dan kadar lemak jenuh yang rendah. Teksturnya yang empuk dan rasa sedikit manis membuat daging ini digemari banyak orang. Selain mudah diolah menjadi berbagai masakan, daging unta juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan yang tidak kalah dengan jenis daging lainnya.
Manfaatnya bagi Kesehatan
Berkat kandungan nutrisinya yang melimpah, tidak heran jika daging unta memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Mencegah Anemia
Daging unta merupakan sumber zat besi hewani yang mudah diserap oleh tubuh. Nutrisi ini sangat penting untuk pembentukan hemoglobin, yaitu zat dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Orang yang kekurangan zat besi akan lebih mudah merasa lemas, lelah, dan tampak pucat, terutama pada ibu hamil, anak-anak, serta lansia.
Dengan rutin mengonsumsi daging unta dalam porsi yang sesuai, anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi pun dapat dicegah.
Menjaga Berat Badan
Daging unta cocok dikonsumsi oleh Anda yang sedang diet. Pasalnya, tingginya kandungan protein dan kadar lemak jenuh di dalamnya yang relatif rendah membuat Anda bisa mendapatkan asupan protein yang baik tanpa khawatir menambah lemak berlebihan di dalam tubuh.
Protein yang cukup akan membuat tubuh merasa kenyang lebih lama, sehingga nafsu makan pun lebih mudah dikontrol. Selain itu, konsumsi protein yang tepat dapat membantu mempertahankan massa otot selama proses penurunan berat badan.
Meningkatkan Massa Otot
Daging unta mengandung protein berkualitas yang sangat dibutuhkan untuk membangun dan memperbaiki jaringan otot. Bagi Anda yang aktif berolahraga atau menjalani latihan beban, memenuhi kebutuhan protein dari makanan, seperti daging unta, sangat membantu proses pemulihan dan pembentukan otot.
Selain itu, kombinasi antara konsumsi protein dan olahraga secara rutin akan membantu meningkatkan massa otot secara optimal. Otot yang sehat dan kuat tidak hanya penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari, tapi juga berperan menjaga metabolisme tubuh tetap baik.
Memperkuat Sistem Imun Tubuh
Selain meningkatkan massa otot, daging unta juga dipercaya bisa memperkuat sistem imun tubuh. Hal ini karena berbagai kandungan nutrisi, seperti zinc, selenium, dan vitamin B kompleks berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh. Nutrisi tersebut dapat membantu tubuh memproduksi antibodi dan meningkatkan fungsi sel-sel imun dalam melawan infeksi.
Jika daya tahan tubuh terjaga dengan baik, Anda menjadi tidak mudah sakit dan lebih cepat pulih saat terkena penyakit.
Menjaga Kesehatan Tulang dan Saraf
Kandungan kalium, fosfor, dan vitamin B12 pada daging unta berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang. Nutrisi ini membantu menjaga kekuatan dan kepadatan tulang, sehingga Anda terhindar dari masalah seperti tulang keropos (osteoporosis).
Selain mendukung kesehatan tulang, vitamin B12 dan mineral lainnya juga mendukung fungsi saraf dan metabolisme energi tubuh. Dengan asupan yang cukup, tubuh akan terasa lebih bertenaga dan sistem saraf tetap dalam kondisi baik untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Menjaga Kesehatan Jantung
Manfaat daging unta yang tak kalah penting lainnya adalah menjaga kesehatan jantung. Kandungan lemak jenuh dalam daging unta diduga lebih rendah dibandingkan daging sapi atau kambing.
Selain itu, daging ini juga mengandung sejumlah asam lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan jantung. Lemak baik ini dapat membantu menjaga kadar kolesterol dalam darah tetap stabil.
Dengan mengonsumsi daging unta secara cukup dan tidak berlebihan, Anda dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Pilihan makanan dengan kandungan lemak sehat seperti daging unta akan membantu menjaga kesehatan jantung dalam jangka panjang.
Cara Memilih Daging Unta yang Tepat
Memilih daging unta yang berkualitas menjadi langkah penting agar manfaat nutrisinya bisa diperoleh secara optimal. Saat memilih daging unta, pastikan warnanya merah cerah dan segar, bukan pucat atau kecoklatan. Tekan permukaannya; daging segar akan terasa kenyal dan kembali ke bentuk semula setelah ditekan. Hindari daging yang berbau asam, anyir, atau tidak sedap, karena bisa menandakan bahwa daging tersebut sudah tidak layak konsumsi. Pilih bagian yang memiliki lapisan lemak tipis untuk menghindari asupan lemak jenuh berlebihan.
Perhatikan juga kebersihan dan cara penyimpanan di tempat penjual—daging sebaiknya disimpan dalam lemari pendingin atau freezer yang bersih. Untuk keamanan maksimal, belilah daging unta dari penjual atau toko terpercaya yang memiliki izin resmi dan menjaga standar higienitas.
Tips Mengolah dan Mengonsumsi
Untuk mendapatkan manfaat daging unta secara maksimal, simpan daging unta dalam suhu dingin sebelum diolah agar tetap segar dan terhindar dari kontaminasi bakteri. Untuk pengolahan yang lebih sehat, pilih metode merebus, memanggang, atau mengukus guna mengurangi tambahan lemak, dan hindari menggoreng dengan banyak minyak.
Konsumsilah daging unta bersama sayuran atau sumber serat lain agar asupan nutrisi lebih seimbang. Batasi porsinya sekitar 70–90 gram per sajian, cukup 2–3 kali per minggu, guna mengontrol asupan kolesterol dan purin. Pastikan juga daging dimasak hingga matang sempurna, dengan suhu minimal 65°C, untuk membunuh bakteri berbahaya dan mencegah infeksi parasit.
Perlu diingat, mengonsumsi daging unta secara berlebihan tetap dapat meningkatkan kadar kolesterol atau asam urat, terutama pada orang dengan riwayat hipertensi, kolesterol tinggi, atau gangguan ginjal. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsi daging unta secara rutin.
Daging unta bisa menjadi pilihan sehat sebagai variasi menu sehari-hari. Dengan pengolahan yang tepat dan porsi yang sesuai, Anda dapat memperoleh manfaat maksimal tanpa menambah risiko kesehatan. Selalu kombinasikan konsumsi daging dengan pola makan sehat dan berolahraga secara rutin.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber