01 August 2025

Get In Touch

Hindari Suplemen Ini Demi Otak Tetap Sehat

Ilustrasi berbagai macam suplemen untuk tubuh. (pexels)
Ilustrasi berbagai macam suplemen untuk tubuh. (pexels)

SURABAYA (Lentera) - Demi menjaga dan mendukung kesehatan otak, banyak orang memilih mengonsumsi suplemen yang diklaim dapat meningkatkan fungsi dan daya pikir.

Dikutip dari Eatingwell, Jumat (25/7/2025), tak semua suplemen diciptakan dengan fungsi yang sama, beberapa kandungan di dalamnya justru bisa jadi lebih berbahaya bukannya memberikan manfaat.

Inilah lima suplemen yang sebaiknya dihindari demi kesehatan otak yang lebih baik agar kemampuan kognitif otak dapat tetap berkembang.

Vitamin E dosis tinggi

Vitamin E sering dijuluki sebagai penguat otak karena perannya sebagai antioksidan yang membantu melindungi sel-sel dari kerusakan, namun konsumsi suplemen vitamin E dalam dosis tinggi justru dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan.

“Mengonsumsinya dalam jumlah besar belum terbukti meningkatkan daya ingat atau fungsi kognitif pada individu sehat dan justru dapat menimbulkan risiko. Terlalu banyak dapat mengganggu pembekuan darah dan bahkan dapat meningkatkan risiko beberapa jenis stroke,” ujar Ahli Gizi Lisa Young, Ph.D., RDN.

Vitamin B6 dosis tinggi

Penggunaan vitamin B6 dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf yang ditandai dengan gejala seperti mati rasa atau kesemutan, dan jika dikonsumsi dalam jangka panjang, kondisi ini bisa memengaruhi sinyal saraf serta mengganggu fungsi otak secara keseluruhan.

Ahli Gizi Theresa Gentile, MS, RDN, CDN menyarankan untuk kesehatan otak sebaiknya mengonsumsi sumber vitamin dari bahan makanan yang meliputi ikan, unggas, pisang, kentang pola makan seimbang serta menghindari suplemen dosis tinggi.

Ginkgo Biloba

Suplemen herbal yang satu ini cukup populer dan sering dipasarkan sebagai penambah daya ingat, dengan klaim mampu meningkatkan konsentrasi serta mendukung fungsi kognitif secara alami.

Namun sebuah penelitian menunjukkan bahwa ginkgo biloba tidak efektif dalam mencegah atau memperbaiki kehilangan emosi pada orang dewasa, serta justru bisa menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, pusing, peningkatan risiko pendarahan terutama bila sedang mengonsumsi obat pengencer darah.

Hidrasi yang tepat, tidur yang cukup lebih disarankan untuk mendukung kemampuan kognitif.

Suplemen kafein dosis tinggi

Kafein dalam dosis sedang diketahui dapat meningkatkan fokus dan kewaspadaan, sehingga sering dimanfaatkan untuk membantu produktivitas. Namun, konsumsi kafein dalam dosis tinggi seperti yang biasanya ditemukan dalam tablet energi justru bukan pilihan yang tepat. Alih-alih menambah konsentrasi, kafein berlebihan dapat memberikan dampak negatif pada fungsi otak.

Suplemen kafein dengan dosis tinggi dapat mengganggu fokus dalam jangka panjang, serta memengaruhi konsolidasi memori, pengaturan suasana hati, dan kestabilan konsentrasi. Oleh karena itu, mengonsumsi kafein dari sumber alami seperti secangkir teh atau kopi jauh lebih disarankan untuk mendapatkan manfaat kognitif tanpa efek samping yang merugikan.

Suplemen omega-6

Asam lemak omega-6 memang merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk berbagai fungsi, termasuk pertumbuhan dan perbaikan sel. Namun, jika asupannya jauh lebih tinggi dibandingkan omega-3, ketidakseimbangan ini dapat memicu peradangan dalam tubuh yang berpotensi berdampak negatif pada kesehatan otak, seperti gangguan suasana hati dan penurunan fungsi kognitif.

Untuk mengatasi ketidakseimbangan ini, penting untuk meningkatkan konsumsi makanan yang kaya akan omega-3. Sumber alami seperti kenari, biji rami, biji chia, dan ikan berlemak seperti salmon dapat membantu memulihkan rasio ideal antara omega-6 dan omega-3, sehingga mendukung kesehatan otak dan mengurangi risiko peradangan.

Selain itu, beberapa hal juga dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan otak yakni dengan berolahraga secara teratur, cukupi kebutuhan tidur, mengonsumsi makanan yang ramah untuk otak, mengelola stres, serta tetap terhubung secara sosial untuk merangsang otak.

Berikut beberapa aturan untuk mengonsumsi suplemen vitamin dengan benar yang harus diterapkan.

Imbangi dengan makanan sehat

Mengonsumsi suplemen vitamin juga harus tetap diimbangi dengan konsumsi makanan-makanan sehat. Prioritaskan pola makan sehat dan seimbang untuk fondasi kesehatan yang lebih optimal.

Kandungan vitamin yang biasa dikoonsumsi dalam bentuk suplemen juga bisa diperoleh secara alami dari makanan sehat seperti ikan, sayuran, dan buah-buahan utuh.

Konsultasikan dengan dokter

Untuk mengonsumsi suplemen vitamin sebaiknya mengonsultasikannya lebih dahulu dengan dokter. Hal ini penting karena untuk menentukan apakah suplemen tersebut tepat untuk Anda, dan untuk semakin mengenali potensi risiko serta manfaatnya untuk tubuh Anda.

Pilih merek terpercaya

Jika sudah memutuskan untuk konsumsi suplemen vitamin, pilihlah produk dari merek yang terpercaya, yang memenuhi standar kualitas. Merek yang Anda pilih juga harus bisa menjamin keamanannya dan hindari suplemen dari brand yang belum memiliki izin edar di Indonesia.

Waspadai efek samping

Dalam mengonsumsi suplemen vitamin, Anda juga harus mewaspadai efek samping yang mungkin saja terjadi. Ketahui apakah suplemen tersebut dapat dikonsumsi dengan suplemen lain atau obat-obatan. 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.