KESEPAKATAN tarif dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) dikhawatirkan bakal membuat industri alat kesehatan (alkes) makin terpuruk. Meski kesepakatan tarif pada barang Indonesia yang masuk ke AS sudah menurun dari sebelumnya 32% menjadi 19, namun karena barang AS yang masuk ke Indonesia tidak dikenakan tarif, maka sudah pasti alat kesehatan dari AS lebih murah. Selain itu produsen alkes dalam negeri juga harus menanggung bea masuk bahan baku 0%-25%, sehingga mempengaruhi harga. Tak hanya itu, Ketua Umum Himpunan Pengembangan Ekosistem Alat Kesehatan Indonesia (Hipelki) Randy H. Teguh mengungkapkan bahwa tarif dagang RI-AS juga bisa menyebabkan investasi pada alkes ikut menurun. “Isu yang berkembang terkait peniadaan persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai hasil dari negosiasi tarif antara Amerika Serikat dan Indonesia saat ini telah membuat kondisi ekosistem alkes semakin keruh, karena semakin banyak orang yang tidak percaya diri untuk berinvestasi dalam industri alkes," katanya pada Rapimnas Hipelki, Selasa (29/7/2025). Situasi persaingan makin sulit ketika banyak negara lain berupaya untuk menarik investasi. Sedangkan upaya membangun industri di Indonesia juga bisa terus berjalan. Tak hanya itu, berbagai permasalahan lain juga memicu kemungkinan terpuruknya industri alkes. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://lenteratoday.com/upload/Epaper/30072025.pdf