04 August 2025

Get In Touch

Tambang Tembaga Bawah Tanah Terbesar di Dunia Runtuh, Penyelamat Berpacu Waktu

Tambang tembaga di Chile (dok. Bloomberg)
Tambang tembaga di Chile (dok. Bloomberg)

SANTIAGO (Lentera) -Tim penyelamat di Chile berpacu dengan waktu mencari lima penambang yang masih terjebak di dalam tambang bawah tanah El Teniente.

Tambang tersebut mengalami keruntuhan parsial akibat gempa bumi pada Kamis (31/7/2025) sore waktu setempat. Insiden tersebut juga menewaskan satu pekerja.

El Tiente merupakan tambang dari perusahaan pertambangan milik negara Codelco dan merupakan tambang tembaga bawah tanah terbesar di dunia yang terletak sekitar 100 kilometer selatan ibu kota Chile, Santiago.

Hingga Jumat (1/7/2025) malam waktu setempat, proses pencarian telah berlangsung hampir 12 jam. Setidaknya 100 personel terlibat dalam operasi yang berlangsung di medan sulit.

"Sejauh ini, kami belum dapat berkomunikasi dengan mereka. Terowongan ditutup, semuanya runtuh," kata Manajer Umum Tambang El Teniente Andres Music kepada wartawan, sebagaimana dilansir AFP.

Para pekerja tersebut diketahui sedang berada di kedalaman lebih dari 900 meter saat keruntuhan terjadi. Lokasi pasti telah berhasil diidentifikasi menggunakan peralatan khusus. 

Presiden Codelco Maximo Pacheco menyatakan pihaknya akan mengerahkan seluruh upaya untuk menyelamatkan para penambang.

"Kami akan melakukan segala yang dimungkinkan secara manusiawi untuk menyelamatkan lima pekerja yang terjebak," ujarnya dalam konferensi pers pada Jumat sore.

"Seluruh pengalaman, pengetahuan, energi, dan kekuatan kami didedikasikan untuk tujuan ini dan untuk mewujudkannya," tambahnya.

Menanti kabar

Hingga Jumat pagi, keluarga para korban belum menerima informasi langsung dari perusahaan. Michael Miranda, saudara laki-laki salah satu penambang yang hilang, Jean Miranda (31), mengungkapkan bahwa pihak keluarga belum diberi penjelasan resmi.

"Mereka belum menjelaskan apa pun kepada kami. Tidak ada yang menghubungi kami untuk berbicara, untuk memberi tahu apakah saudara laki-laki saya baik-baik saja atau tidak," ucap Michael kepada AFP di luar kantor Codelco di Rancagua.

Michael menambahkan bahwa istri Jean saat ini sedang hamil, namun belum ada bantuan atau dukungan dari perusahaan.

"Dan tidak ada seorang pun dari perusahaan yang menghubunginya untuk berbicara. Tidak ada dukungan psikologis, tidak ada apa-apa," ujarnya.

Menteri Pertambangan Chile Aurora Williams mengumumkan penghentian sementara seluruh aktivitas di El Teniente untuk menjamin keselamatan para pekerja dan mendukung proses penyelamatan.

Tambang ini mulai beroperasi pada awal 1900-an dan memiliki jaringan terowongan bawah tanah sepanjang lebih dari 4.500 kilometer.

Pada 2024, tambang ini memproduksi sekitar 356.000 metrik ton tembaga, setara hampir tujuh persen dari total produksi nasional Chile.

Menurut pihak berwenang, keruntuhan dipicu oleh peristiwa seismik pada Kamis (31/7/2025) sore. Gempa tersebut tercatat berkekuatan magnitudo 4,2. 

Namun, penyebab pasti apakah berasal dari aktivitas alami atau dampak pengeboran masih dalam investigasi.

"Ini adalah salah satu peristiwa terbesar, jika bukan yang terbesar, yang dialami deposit El Teniente dalam beberapa dekade," ujar Music (*)

Editor: Arifin BH/Kompas

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.