08 August 2025

Get In Touch

Terkait Bendera One Piece, Mengutip Pernyataan Gus Dur Selain Merah Putih Anggap Saja Umbul-umbul

Pengibaran bendera One Piece dibawah Merah Putih. (foto:ist/dok.CNN Indonesia)
Pengibaran bendera One Piece dibawah Merah Putih. (foto:ist/dok.CNN Indonesia)

JAKARTA (Lentera) - Ramainya isu pengibaran bendera One Piece jelang Peringatan HUT RI Ke-80, mirip yang pernah terjadi pada era Presiden Keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur saat merespon berkibarnya bendera Bintang Kejora.

Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengutip pernyataan Gus Dur, dalam merespons isu pengibaran bendera One Piece jelang HUT ke-80 RI. Ia meminjam pernyataan Gus Dur, dalam menanggapi berkibarnya bendera selain merah putih saat itu yakni bendera Bintang Kejora.

"Kalau pakai istilah Gus Dur, yang penting Merah Putih di atas, yang lain bisa menyusul," kata Cak Imin di Jakarta seperti dirilis CNN Indonesia, Selasa (5/8/2025).

Cak Imin mengatakan bahwa ia menghormati kreativitas setiap individu, salah satunya melalui pengibaran bendera. Namun ia meminta agar hal itu tak mencemari keharmonisan dan kesakralan 17 Agustus.

"Tapi kita harus juga hormati inovasi, kreativitas yang itu tidak perlu dikhawatirkan. Semua inovasi tanpa batas," ucapnya.

Belakangan marak isu pengibaran bendera One Piece, menjelang HUT ke-80 RI pada 17 Agustus 2025 mendatang. Sejumlah pihak mengartikan ajakan pengibaran bendera One Piece itu sebagai simbol kritik terhadap pemerintah.

Mengaitkan dengan konteks pernyataan Cak Imin, Gus Dur pernah mengalami kasus serupa perihal pengibaran bendera.

AS Hikam dalam buku Gus Durku, Gus Dur Anda, Gus Dur kita (2013) menceritakan Menko Polkam Wiranto saat itu melapor ke Gus Dur adanya pengibaran bendera OPM, Bintang Kejora.

Merespons laporan Wiranto itu, Gus Dur bertanya apakah masih ada bendera Merah Putih yang berkibar.

"Ada hanya satu, tinggi," jawab Wiranto.

Gus Dur pun menjawab dengan santai. 

"Ya sudah, anggap saja Bintang Kejora itu umbul-umbul," ujar Gus Dur.

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.