
SURABAYA (Lentera) — Tim pakar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menghadirkan inovasi inklusif di bidang mitigasi bencana, dengan mengembangkan aplikasi peringatan dini tsunami berbasis Android yang dirancang khusus untuk penyandang tunanetra dengan nama ‘Joko Tingkir’.
Aplikasi ini merupakan hasil riset dari tim pakar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA Unesa) yang diketuai, Prof. Madlazim bersama Prof. Tjipto Prastowo dan Muhammad Nurul Fahmi sebagai anggota.
Ketua tim peneliti, Prof. Madlazim menjelaskan aplikasi Joko Tingkir dikembangkan dengan prinsip kesederhanaan dan inklusivitas, desain antarmuka mengedepankan elemen visual kontras bagi pengguna dengan sisa penglihatan, serta mendukung navigasi berbasis suara untuk tunanetra total.
“Notifikasi suara memberikan panduan langsung, sementara elemen layar dirancang agar kompatibel dengan teknologi screen reader,” kata Prof. Madlazim, Kamis (7/8/2025).
Ia menjelaskan, aplikasi ini mampu menampilkan informasi real-time mengenai gempa bumi dan potensi tsunami melalui tiga format, yakni suara, getaran, dan visual ramah disabilitas.
Layar awal menampilkan status sistem dan panduan penggunaan, yang bisa diakses dengan mudah oleh pengguna tunanetra.
Sumber data utama aplikasi ini berasal dari layanan FDSNWS (Federated Data Service Network Web Services), yang menyediakan data gempa bumi terkini dari seluruh Indonesia dan sekitarnya, termasuk lokasi episentrum, magnitudo, dan kedalaman.
"Jika terdeteksi gempa yang berpotensi tsunami, sistem akan secara otomatis mengirimkan peringatan dini berupa notifikasi suara dan getaran, yang ditujukan agar pengguna tunanetra dapat segera merespons sinyal bahaya. Bila gempa tidak berpotensi tsunami, pengguna tetap akan menerima informasi lengkap mengenai gempa melalui suara," jelasnya.
Ia mengungkapkan, aplikasi Joko Tingkir tak hanya memberikan peringatan dini, tetapi juga mengusung edukasi kebencanaan yang inklusif. Pengembangannya telah melalui proses uji coba bersama penyandang tunanetra untuk memastikan akurasi dan kenyamanan pengguna.
“Inovasi ini sudah melalui tahapan pengujian melibatkan pengguna tunanetra langsung, dan ke depan akan terus dikembangkan serta diperbarui di Play Store,” tuturnya.
Riset yang telah mendapat dukungan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ini, akan dipublikasikan dalam jurnal internasional Eureka: Physics and Engineering (Q3) pada edisi November 2025.
"Dengan adanya aplikasi Joko Tingkir diharapkan dapat menjembatani kesenjangan akses informasi bencana bagi penyandang disabilitas serta meningkatkan keselamatan kelompok rentan," tutupnya.
Reporter: Amanah/Editor: Ais