
TRENGGALEK (Lentera) - Harapan masyarakat akan perbaikan infrastruktur jalan di Kabupaten Trenggalek harus tertahan, karena anggaran belum mampu menjawab sepenuhnya.
Ketua Komisi III DPRD Trenggalek, Wahyudianto menyebut bahwa rencana anggaran tahun 2026 tidak mengalami perubahan signifikan dibanding tahun 2025., sehingga kondisi jalan dengan klasifikasi mantap masih bertahan di kisaran 66 persen.
“Pada dasarnya hampir sama dengan APBD tahun 2025, hanya ada naik turunnya di masing-masing OPD,” ujar Wahyudianto, Kamis (7/8/2025).
Ia menegaskan, infrastruktur terutama jalan menjadi sektor utama yang dibahas, namun anggaran yang tersedia masih belum cukup untuk mendorong peningkatan signifikan.
Mengenai proyeksi akhir tahun 2025, ia menyampaikan bahwa target 80 persen jalan mantap masih sulit tercapai. Dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp1,2 triliun untuk mencapai 100 persen jalan mantap, sementara tambahan dana PAK hanya Rp56 miliar yang notabene berasal dari pinjaman, gapnya masih sangat besar.
“Kalau ingin semua jalan mantap, ya harus siapkan Rp1,2 triliun. Tambahan kita di PAK cuma 56 miliar, jadi masih sangat minim. Itu pun dari dana pinjaman yang sudah disepakati,” jelasnya.
Menurutnya, kualitas jalan pun sangat dipengaruhi oleh kondisi alam yang tidak bisa diprediksi. Maka, meski hari ini suatu ruas masuk kategori mantap, belum tentu status itu bertahan lama.
“Infrastruktur itu sifatnya berubah-ubah. Bisa saja hari ini mantap, besok rusak karena bencana atau kejadian lain di luar kendali manusia. Jadi angka 80 persen itu berat, untuk dicapai dalam waktu dekat,” pungkasnya.(Adv)
Reporter: Herlambang/Editor: Ais