
SURABAYA (Lentera) -Sebanyak 14 mantan insinyur perusahaan teknologi Huawei terjerat masalah hukum karena diduga membocorkan rahasia kantor.
Pengadilan China menganggap serius kasus ini karena praktik ini dilaporkan membuat salah satu perusahaan lokal terdampak signifikan.
Kasus ini terungkap dari laporan yang diterbitkan South China Morning Post (SCMP). Menurut laporan itu, pengadilan Shanghai sudah menjatuhi hukuman ke belasan mantan karyawan Huawei tadi.
Mereka diputus bersalah karena membawa sejumlah rahasia bisnis Huawei yang berkaitan dengan bisnis chip, sebelum keluar dari perusahaan untuk membangun startup baru bernama Zunpai Communication Technology.
Hukuman untuk 14 mantan karyawan Huawei itu belum dipublikasikan. Namun sejumlah sumber yang mengetahui kasus itu mengindikasikan bahwa para mantan insinyur Huawei itu bisa dihukum penjara hingga enam tahun serta perlu membayar sejumlah denda.
Adapun Zunpai Communication Technology didirikan pada tahun 2021 oleh Zhang Kun yang merupakan mantan peneliti di HiSilicon, perusahaan semikonduktor milik Huawei. Lihat Foto Ilustrasi chip Huawei Kirin(Huawei)
Aset Rp 215 miliar dibekukan
Zhang pamit dari HiSilicon pada tahun 2019 dengan dalih ingin mengembangkan chip komunikasi WiFi. Selama jeda sebelum Zunpai didirikan, dia diyakini merekrut sejumlah talenta dari kantor lamanya.
Beberapa di antaranya berhasil dibajak Zhang karena diberikan gaji tinggi serta opsi saham yang menarik, walaupun mereka tidak mendapat makan siang gratis.
Nah, karyawan yang dibajak dari HiSilicon itulah yang dilaporkan dibujuk untuk menyalin rahasia chip sebelum resign secara resmi.
Huawei sendiri tidak tinggal diam setelah mengendus praktik ilegal ini. Perusahaan asal China itu dilaporkan sudah memproses hukum kasus ini sejak Agustus 2023. Kemudian pada Desember tahun yang sama, kepolisian Shanghai menangkap 14 orang atas praktik pelanggaran rahasia teknologi chip.
Pada saat yang sama, aset Zunpai senilai 95 juta yuan (sekitar Rp 215 miliar) juga dibekukan.
Menurut hasil investigasi pihak terkait, ditemukan sekitar 40 teknologi Zunpai yang identik dengan milik HiSilicon. Pernyataan kepolisian tentang investigasi juga menekankan bahwa "penting untuk mendukung kinerja perusahaan secara legal dan mendukung persaingan yang adil."
Terkait laporan SCMP ini, Huawei belum memberikan tanggapan resmi. Belum diketahui pula apakah para terdakwa akan mengajukan banding akan putusan pengadilan, atau tidak, dihimpun Kompas dari Toms Hardware, Minggu (10/8/2025)*
Editor: Arifin BH