13 August 2025

Get In Touch

Rekayasa Air Dinilai Penting untuk Atasi Kekeringan di Jawa Timur

Anggota Komisi D DPRD Jatim, Martin Hamonangan
Anggota Komisi D DPRD Jatim, Martin Hamonangan

SURABAYA (Lentera) – Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Martin Hamomban, menilai pentingnya strategi rekayasa air sebagai solusi jangka panjang dalam mengatasi krisis air bersih di daerah rawan kekeringan seperti Situbondo, Kalibaru, dan Bondowoso.

"Selama ini saat musim hujan datang, kita sering hanya membiarkan air hujan mengalir begitu saja. Bahkan, di Kalibaru, saat musim hujan justru terjadi banjir karena tidak ada pengelolaan air yang terencana. Kota dan kabupaten harus mulai berpikir strategis, bagaimana air yang melimpah saat hujan bisa disimpan untuk kebutuhan di musim kemarau," ungkap Martin, Minggu (10/8/2025).

Menurut Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini, pembangunan embung atau waduk kecil menjadi salah satu solusi penting. Embung dapat difungsikan untuk menampung air hujan yang melimpah dan dapat digunakan kembali ketika musim kering tiba. Hal ini dianggap lebih efisien dan berkelanjutan ketimbang mengandalkan distribusi air bersih darurat saat krisis.

"Kota dan kabupaten harus bergiat membuat embung-embung di wilayah yang secara geografis memang rawan kekeringan. Situbondo, misalnya, adalah daerah yang saban tahun mengalami kekurangan air. Kita harus berpikir ke depan, air harus dikelola, bukan hanya dinikmati saat melimpah," tegas Martin.

Selain embung, solusi lain yang diusulkan adalah pembangunan sumur tampungan atau sumur resapan dalam di kawasan pegunungan seperti di Bondowoso. Ia menyebut bahwa sumur dalam di daerah seperti itu sangat potensial untuk menampung cadangan air tanah yang bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar.

Namun, Martin juga menyoroti bahwa permasalahan kekeringan tidak bisa dilepaskan dari isu alih fungsi lahan. 

"Peralihan lahan pertanian ke non-pertanian, seperti perumahan atau industri, juga turut memperparah kondisi hidrologi daerah. Maka dari itu, selain solusi teknis, juga perlu ada regulasi yang memperhatikan keberlanjutan ekosistem dan resapan air," jelasnya.

Diketahui, kekeringan masih menjadi ancaman serius di sejumlah wilayah di Jawa Timur, terutama pada saat musim kemarau.

Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.