13 August 2025

Get In Touch

Imunisasi HPV Cegah Kanker Serviks pada Anak, DPRD Surabaya Soroti Ortu Masih Ada yang Ragu

Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, dr. Zuhrotul Mar’ah. (Amanah/Lentera)
Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, dr. Zuhrotul Mar’ah. (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera)– Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, dr. Zuhrotul Mar’ah, mendukung penuh pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang tengah digencarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Tak terkecuali pemberian vaksin Human Papilloma Virus (HPV) bagi siswa perempuan kelas 5 SD dan 9 SMP/MTs/sederajat. Disayangkan masih ada orangtua (ortu) yang ragu.

Dia menilai kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan.“Masih ada orang tua yang ragu, khawatir anaknya demam setelah imunisasi. Padahal HPV tidak menimbulkan panas tinggi, hanya reaksi ringan seperti bengkak,” tuturnya pada Lentera, Senin (11/8/2025).

Menurutnya, vaksin HPV penting untuk mencegah kanker serviks di kemudian hari. 

“Vaksin HPV ini diberikan untuk anak perempuan usia kelas 5 dan 6 SD dengan tujuan mencegah kanker serviks. Virus HPV memang bisa ada di dalam tubuh, sehingga vaksin ini membantu membangun kekebalan dan mencegah perkembangan virus tersebut,” kata dr. Zuhro.

Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan, vaksin HPV di Indonesia menjadi bagian imunisasi wajib nasional untuk anak perempuan usia 11–12 tahun. 

Vaksin ini tersedia dalam jenis bivalen (melindungi dua tipe HPV) dan kuadrivalen (melindungi empat tipe HPV), serta paling efektif diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual.

Selain vaksin HPV, BIAS juga meliputi imunisasi lain dan pemeriksaan kesehatan gratis seperti pengecekan gigi, mata, alergi, hingga anemia. 

“Langkah ini sebagai upaya preventif dan promotif agar penyakit bisa dicegah sejak dini. Misalnya, masalah gigi berlubang, gangguan penglihatan, atau anemia bisa terdeteksi lebih awal dan segera ditangani,” jelasnya.

Tak lupa, ia juga mendorong dinas terkait agar sebelum pelaksanaan BIAS, dilakukan sosialisasi kepada orang tua melalui sesi parenting di sekolah. 

“Dengan sosialisasi, orang tua tahu manfaat dan jenis vaksin yang diberikan, sehingga tidak ragu untuk mengizinkan anaknya ikut imunisasi,” pungkasnya. 

Reporter: Amanah/Editor: Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.