17 August 2025

Get In Touch

Berbagi Rasa dan Kasih, Heti Palestina Yunani Gelar Perayaan Suara Rasa

Penampilan El Vatikan (tengah) bersama komunitas Dua Ketuk dalam konser bertajuk Perayaan Suara Rasa. (Amanah/Lentera)
Penampilan El Vatikan (tengah) bersama komunitas Dua Ketuk dalam konser bertajuk Perayaan Suara Rasa. (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera) – Musik adalah cara lain untuk berbagi rasa dan kasih. Hal itulah yang ingin diwujudkan oleh Heti Palestina Yunani, penggagas sekaligus produser konser bertajuk Perayaan Suara Rasa yang akan digelar di Surabaya. Konser ini menghadirkan kolaborasi antara komunitas musisi muda Dua Ketuk dengan gitaris klasik El Vatikan.

Bagi Heti, pertunjukan tersebut bukan sekadar panggung musik, melainkan juga persembahan pribadi untuk dirinya yang tahun ini memasuki usia 49 tahun atau “kepala empat” terakhirnya.

“Suara rasa saya di usia 49 ini macam-macam sekali. Kalau diterjemahkan dalam kata-kata mungkin biasa, tapi lewat musik bisa jauh lebih dalam. Karena itu saya minta teman-teman musisi menerjemahkannya lewat pilihan lagu,” kata Heti saat konferensi pers, Sabtu (16/8/2025).

Heti menuturkan, dirinya memang terbiasa menandai momen usia dengan perayaan tak biasa. Saat berusia 47 tahun, ia bahkan mementaskan ludruk.

“Jadi ini bukan hanya perayaan untuk saya, tapi juga ungkapan terima kasih kepada orang-orang yang sudah memberi rasa dan menjadi penolong hidup saya,” tuturnya.

Selain menghadirkan makna personal, konser ini juga menjadi bentuk dukungan nyata bagi talenta muda. Heti menggandeng Dua Ketuk, yakni sebuah komunitas dari Yogyakarta yang bergerak dalam bidang pengelolaan acara pertunjukan seni musik.

Heti melihat mereka (Dua Ketuk) sebagai generasi yang perlu didukung bakatnya. “Usia mereka seumuran dengan anak saya, El Vatikan yang juga seorang gitaris klasik. Jadi saya ingin mereka punya panggung dan pengalaman. Ke depan, saya juga siap untuk kembali memproduseri dan mensponsori,” tegasnya.

Lewar konser Perayaan Suara Rasa ini, Heti berharap dapat membuka ruang lebih luas bagi masyarakat Surabaya untuk mengenal musik klasik, yang selama ini masih minim berkembang di kota Pahlawan.

Diketahui, konser yang berlangsung di Amadeo Music Hall pada Sabtu, 16 Agustus 2025 malam ini menampilkan 8 repertoar, di antaranya:

1. Antonin Dvorak: Songs My Mother Taught Me - Antonin Dvorak (untuk solo gitar)

2. Astor Piazzolla: Adios, Nonino! – (untuk biola dan gitar)

3. Amy Beach: Romance (untuk biola dan piano)

4. Franz Schubert: Winterreise, No. 15 & 19 (untuk biola alto dan piano)

5. David Popper: Hungarian Rhapsody (untuk cello dan piano

6. Robert Schumann: Piano Quartet Op.47; Andante Cantabile (untuk piano kuartet)

7. Mario Castelnuovo-Tedesco: Capriccio Diabolico (untuk solo gitar)

8. Lukas Sommer: Third Letter To Father (untuk kuartet gesek dan gitar)

Dalam kesempatan yang sama, El Vatikan mengatakan, dalam konser kali ini ia akan membawakan repertoar Antonin Dvorak: Songs My Mother Taught Me.

Karya ini mulanya ditulis untuk vokal dan piano pada tahun 1880 berdasarkan sebuah puisi oleh penyair Ceko, Adolf Heyduk. 

"Lagu ini mengisahkan kenangan seseorang atas kidung-kidung ajaran sang ibu yang kini ia nyanyikan untuk anaknya sendiri dengan penuh haru dan rindu," tutupnya. (*)

Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.