
PALANGKA RAYA (Lentera) – Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya diwanti-wanti memastikan setiap pembangunan yang dijalankan tanpa mengabaikan nilai-nilai kearifan lokal.
Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Subandi mengatakan, jangan sampai modernisasi menghilangkan tradisi dan budaya.
"Pembangunan yang baik bukan hanya mengenai infrastruktur, melainkan bagaimana kita bisa menjaga identitas budaya daerah," papar Subandi, Kamis (21/8/2025).
Ia menjelaskan, Palangka Raya memiliki kekayaan berupa budaya Dayak dan tradisi lokal yang menjadi kebanggaan. Kearifan lokal ini harus tetap dijaga dan diintegrasikan dalam setiap program pembangunan, baik di bidang tata ruang, lingkungan, maupun pemberdayaan masyarakat.
Subandi berpendapat, salah satu tantangan pembangunan kota adalah menjaga keseimbangan antara kemajuan kota dan pelestarian budaya.
“Maju dalam bidang infrastruktur dan teknologi, bukan berarti melupakan akar budaya yang menjadi jati diri masyarakat lokal,” ucapnya.
Subandi juga menyarankan Pemkot Palangka Raya agar melibatkan tokoh adat, tokoh masyarakat, serta lembaga kebudayaan dalam perencanaan pembangunan.
Selain itu ia mengingatkan pentingnya pendidikan dan sosialisasi kepada generasi muda tentang nilai kearifan lokal. Ia juga berharap sekolah-sekolah turut mengintegrasikan nilai budaya dalam proses pembelajaran sehingga tradisi masyarakat tidak hilang digerus perkembangan zaman.
“Pembangunan akan berhasil jika tetap berpijak pada budaya lokal, sehingga Palangka Raya menjadi Kota maju tanpa kehilangan jati diri asli,” pungkasnya.
Reporter : Novita/Editor: Widyawati