30 September 2025

Get In Touch

Hanya 1 dari 1.000 Rakyat Indonesia Rajin Baca, Puti Soroti Rendahnya Literasi

Anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno
Anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno

SURABAYA (Lentera) — Anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno menyoroti kondisi literasi Indonesia masih menghadapi tantangan serius. Terutama rendahnya budaya membaca Indoensia dalam indeks literasi global.

“Kita menyadari bahwa musuh kita bukan lagi penjajahan fisik, tetapi kebodohan, disinformasi, dan mentalitas yang tidak terliterasi,” ungkap Puti Guntur, Minggu (28/09/2025).

Puti menyebut data UNESCO tahun 2021 yang menempatkan Indonesia di peringkat 100 dari 208 negara dalam tingkat literasi. Disebut hanya satu dari seribu orang yang rajin membaca. Namun, ia menekankan kondisi tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk berputus asa.

“Tahun ini, indeks pembangunan masyarakat Indonesia mencapai angka tertinggi. Dengan literasi, kita membangun masyarakat yang merdeka, berani berpendapat, dan mampu membangun peradaban,” tambahnya.

Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan, bahasa dan sastra memegang peran strategis dalam membentuk karakter bangsa. Ia mendorong agar literasi kebahasaan dan kesastraan diintegrasikan dalam sistem pendidikan nasional, dan memperkuat peran guru sebagai agen utama diseminasi literasi.

“Agenda ini bukan hanya tentang pelestarian budaya, tetapi juga bagian dari revolusi literasi kebangsaan,” tegas Puti.

Senada dengan itu, Tenaga Ahli Komisi X DPR RI, Aliyuddin, menyatakan bahwa kerja sama antar-lembaga menjadi kunci utama dalam pemerataan budaya literasi ke seluruh wilayah Indonesia, terutama daerah-daerah dengan indeks literasi yang masih rendah.

“Tujuan akhirnya adalah meningkatkan literasi masyarakat untuk membangun peradaban. Jawa Timur, misalnya, menjadi salah satu provinsi yang terus didorong agar indeks literasinya meningkat,” pungkas Aliyuddin.

Reporter: Pradhita/Editor:Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.