
MALANG (Lentera) - Sebanyak 10 sekolah di Kota Malang mendapat jatah alokasi anggaran rehabilitasi, melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2025. Total dana yang digelontorkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang mencapai Rp2,4 miliar, dimana empat sekolah diantaranta masuk kategori rusak berat.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Disdikbud Kota Malang, Muflikh Adhim menjelaskan anggaran rehabilitasi ini menyasar sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kota Malang.
"Yang Rp2,4 miliar itu untuk 10 titik. Ada SMP juga yang masuk dalam alokasi ini," ujarnya, dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (1/10/2025).
Disebutkannya, dari 10 sekolah, terdapat empat sekolah yang masuk kategori rusak berat. Antara lain, yakni SDN Tlogomas 2 Kecamatan Lowokwaru, kemudian SDN Kesatrian 1 Kecamatan Blimbing, SDN Ciptomulyo 2 Kecamatan Sukun, serta SMPN 10 Kota Malang di Kecamatan Kedungkandang.
"SMP nya ada 2, satunya di SMPN 4. Tapi yang kondisinya sudah (rusak) berat, itu di SMPN 10. Tiga lainnya itu SD. Ada di SDN Tlogomas 2, SDN Kesatrian 1, SDN Ciptomulyo 2, sama di SMPN 10," ungkapnya.
Dari total Rp2,4 miliar, Adhim menyebutkan, sebanyak Rp674 juta dialokasikan khusus untuk empat sekolah yang mengalami kerusakan berat tersebut. Menurutnya, rincian alokasi bervariasi, menyesuaikan tingkat kerusakan pada masing-masing sekolah.
"Bukan masing-masing mendapat Rp674 juta, tidak. Jadi itu untuk 4 lokasi. Masing-masing lokasi kan bervariasi, tergantung kerusakannya yang diperbaiki," terangnya.
Disdikbud Kota Malang menargetkan seluruh pekerjaan rehabilitasi sekolah yang didanai melalui PAK 2025 dapat diselesaikan sebelum akhir tahun anggaran berjalan. Adhim menegaskan, penyelesaian pekerjaan akan dipacu sejak awal Oktober, setelah pencairan anggaran dimungkinkan.
"Untuk target pekerjaan selesai di awal Desember 2025 nanti. Paling lambat pertengahan Desember 2025 sudah selesai semua," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Kota Malang, Trio Agus Purwono mengonfirmasi adanya tambahan anggaran Rp2,4 miliar untuk rehabilitasi sekolah di PAK APBD 2025. Senada dengan pihak Disdikbud, Trio juga menyebut jumlah sekolah yang mendapatkan perbaikan sekitar 10 titik dengan tingkat kerusakan berbeda.
Trio menegaskan, pelaksanaan pekerjaan harus memperhatikan keterbatasan waktu. Pasalnya, realisasi anggaran PAK baru bisa dimulai pada bulan Oktober 2025 setelah disetujui oleh DPRD Kota Malang pada minggu ketiga September 2025 ini.
"Termasuk kita juga harus bekerja dengan memperhatikan waktu. Karena kan mulainya PAK ini baru di bulan 10. Artinya, baru bisa dijalankan itu di awal Oktober 2025 ini," jelasnya.
Selain tambahan Rp2,4 miliar untuk rehabilitasi sekolah, Disdikbud Kota Malang juga mendapatkan alokasi tambahan lainnya di PAK 2025 sebesar Rp4,6 miliar. untuk insentif guru pendidikan anak usia dini (PAUD).
"Karena memang ada kekurangan terhadap insentif guru PAUD. Yang sebelumnya mereka sudah menerima insentif selama 9 bulan, ini digenapkan 3 bulan sisanya," pungkas Trio.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais