04 October 2025

Get In Touch

Suasana Menegang, Basarnas Temukan Tiga Jenazah di Ponpes Al Khoziny

Petugas berjaga saat proses pembongkaran puing bangunan mushalla ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025). Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (3/10), juml
Petugas berjaga saat proses pembongkaran puing bangunan mushalla ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/10/2025). Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (3/10), juml

SIDOARJO (Lentera) -Puluhan keluarga santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur meminta petugas mempercepat proses evakuasi korban.

Proses evakuasi pengangkatan reruntuhan bangunan mushala Al Khoziny masih terus berlangsung. Namun, keluarga korban resah karena proses evakuasi dinilai lamban.

Sekitar pukul 16.35 WIB, beberapa keluarga santri mendatangi posko media center untuk menanyakan kondisi evakuasi terkini.

Tak berlangsung lama, mereka berjalan bersama-sama menuju area TKP reruntuhan.

Sampai di batas aman yang ditandai garis polisi, sejumlah petugas menahan mereka agar tidak masuk.

Suasana menegang sempat terjadi saat salah satu keluarga korban mendesak agar dapat masuk untuk membantu proses evakuasi.

“Aku gak pingin perang, itu masalah kemanusiaan. Tolonglah, adik saya ada di sana coba bayangin kalau kamu yang punya adik. Saya cuma mau nolong dia,” kata salah satu warga.

Keluarga berharap langkahnya untuk turun ke lokasi membantu proses evakuasi pengangkatan puing-puing bangunan dapat mempercepat penemuan anggota keluarga mereka yang sampai saat ini belum ditemukan.

Salah satu dari keluarga santri juga menuntut agar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut bertanggung jawab atas insiden ini.

“Yang kerja cuma dua, alatnya cuma satu. Ini tanggung jawab Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur. Khofifah mendatangkan pekerja ahli yang profesional,” pintanya.

Ditemukan tiga jenazah 

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) kembali menemukan tiga jenazah akibat runtuhnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo hingga Jumat (3/10) petang.

Kepala Kantor Basarnas Surabaya Nanang Sigit mengatakan tambahan tiga korban dalam keadaan meninggal dunia itu ditemukan secara beruntun pada sore hari, yakni pukul 17.15 WIB, 17.20 WIB, dan 17.30 WIB.

“Dengan demikian total korban yang berhasil dievakuasi hari ini sebanyak delapan orang. Sehingga total yang sudah berhasil dievakuasi mencapai 116 orang,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dari total korban yang dievakuasi 13 orang dinyatakan meninggal dunia, dengan penemuan masih berada di sektor A3, dekat sektor A2 atau tidak jauh dari titik sebelumnya.

Menurut Nanang, kondisi tubuh para korban yang ditemukan masih utuh meskipun terdapat pembengkakan.

Proses evakuasi, lanjutnya, dilakukan dengan menghentikan sementara penggunaan alat berat setiap kali korban terlihat, kemudian dilanjutkan kembali setelah evakuasi selesai.

“Alat berat tidak digunakan untuk membongkar seluruh puing sekaligus, melainkan membuka akses menuju titik korban,” ucapnya.

Ia menambahkan, proses pembersihan material reruntuhan telah mencapai sekitar 50 persen.

Saat ini, kata Nanang, proses pencarian terus dilakukan secara kombinasi antara penggunaan alat berat dan metode manual, bergantung pada kondisi di lapangan.

Nanang juga menyebutkan, pihak keluarga korban diperkenankan menyaksikan evakuasi secara terbatas melalui perwakilan agar proses pencarian tetap berjalan konsisten.

“Korban mulai terlihat setelah sebagian beton berhasil dipotong, sehingga akses cahaya masuk ke dalam runtuhan,” ujarnya.

Nanang juga menjelaskan jika operasi pembongkaran material reruntuhan bangunan dan pencarian korban akan terus dilakukan hingga 24 jam ke depan, dan diperkirakan secara matematis selesai Sabtu (4/10) sore.

Dalam operasi tersebut, tim lapangan menggunakan berbagai peralatan khusus, mulai dari search cam flexible Olympus, Xaver 400 wall scanner, hingga multi search leader.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengerahkan dukungan logistik dan peralatan, termasuk 200 kantong jenazah, 250 set alat pelindung diri, serta alat berat berupa crane, excavator breaker, truk jungkit hingga mobil ambulans (*)

Editor: Arifin BH/Kompas-Antara

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.