
SURABAYA (Lentera) - Keracunan makanan dapat menimpa siapa saja dengan gejala awal berupa mual, muntah, hingga diare yang membuat tubuh menjadi lemah. Pada kasus yang lebih parah, kondisi ini bisa memicu gangguan serius seperti kejang, bibir tampak kebiruan, bahkan kehilangan kesadaran.
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, menjelaskan bahwa keracunan umumnya disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi virus, bakteri, parasit, atau zat kimia. Kontaminasi tersebut biasanya terjadi akibat proses memasak yang tidak sempurna atau penyimpanan makanan yang tidak higienis.
Saat mengalami keracunan, wajar jika merasa khawatir. Tapi, jangan buru-buru panik, karena ada beberapa bahan alami yang bisa membantu meredakan gejalanya. "Penggunaan herbal atau jamu itu tergantung dari penyebab keracunan makanannya ya," kata Inggrid dikutip dari Antara, Jumat (3/10/2025).
Inggrid menjelaskan, selain cairan seperti oralit, ada beberapa bahan alami yang dapat membantu meringankan gejala keracunan, seperti air kelapa, jahe, bunga chamomile, daun pepermin, adas, yoghurt, hingga pisang.
Air Kelapa
Menurut Inggrid, air kelapa hijau atau kelapa muda mengandung garam alami serta mineral penting seperti kalium dan potasium yang dibutuhkan tubuh ketika mengalami dehidrasi. Kandungan tersebut membuat air kelapa berfungsi sebagai elektrolit alami yang dapat membantu menyeimbangkan cairan tubuh.
Karena itu, bagi orang yang mengalami keracunan makanan, disarankan untuk mengonsumsi segelas air kelapa setiap kali muntah atau buang air besar. Langkah ini bertujuan untuk menggantikan cairan yang hilang sekaligus membantu menjaga kondisi tubuh agar tidak semakin lemah akibat kekurangan cairan.
Air Rebusan Jahe
Bahan alami lain yang dapat dimanfaatkan adalah jahe. Menurut Inggrid, air rebusan jahe mampu membantu meredakan rasa mual maupun muntah yang sering muncul pada kondisi tertentu, termasuk saat tubuh tidak dalam keadaan fit. Jahe juga dikenal memiliki sifat hangat yang baik untuk pencernaan serta membantu menenangkan perut.
Proses pembuatannya pun terbilang sederhana. Cukup siapkan sekitar 10 gram jahe segar yang telah diiris, lalu rebus bersama 250–300 ml air hingga mendidih. Air rebusan jahe ini bisa diminum dalam keadaan hangat untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
Inggrid juga menyarankan agar konsumsi air rebusan jahe dilakukan secara teratur, yaitu hingga empat gelas per hari. Dengan jumlah tersebut, diharapkan keluhan mual maupun muntah dapat berkurang secara signifikan, sekaligus membantu tubuh merasa lebih nyaman.
Teh Bunga Chamomile dan Daun Pepermin
Selain air rebusan jahe, teh bunga chamomile maupun daun pepermin juga bisa menjadi pilihan alami untuk meredakan gejala keracunan makanan. Kedua jenis herbal ini sudah lama dikenal memiliki sifat menenangkan pada sistem pencernaan, sehingga dapat membantu mengurangi rasa mual, muntah, maupun ketidaknyamanan pada perut. Minuman hangat dari chamomile atau pepermin bisa memberikan efek relaksasi sekaligus menenangkan perut yang terganggu.
Menurut Inggrid, daun mint yang telah dibersihkan juga bisa dikonsumsi secara langsung sebagai alternatif. Daun mint segar memiliki kandungan minyak esensial yang mampu memberi sensasi segar dan membantu meredakan rasa mual. Konsumsi mint secara langsung dapat menjadi solusi praktis, terutama bagi orang yang tidak sempat menyiapkan teh herbal.
Penggunaan bahan-bahan alami ini bisa menjadi langkah awal yang sederhana dalam meredakan gejala sebelum mendapatkan penanganan medis. Namun, meski bermanfaat, tetap penting untuk memperhatikan kondisi tubuh. Jika gejala keracunan tidak juga membaik, sebaiknya segera mencari pertolongan tenaga medis agar tidak menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Air Rebusan Adas
Bahan alami lainnya yang dapat dimanfaatkan adalah air rebusan adas. Minuman ini dipercaya membantu meredakan sakit perut maupun kram perut yang sering muncul sebagai gejala keracunan makanan. Kandungan alami dalam biji adas dapat memberikan efek menenangkan pada sistem pencernaan sehingga rasa tidak nyaman di perut berangsur berkurang.
Selain adas, air rebusan jintan putih atau ketumbar juga bisa menjadi alternatif. Kedua bahan ini memiliki sifat yang baik untuk kesehatan pencernaan dan dapat membantu mengurangi rasa sakit pada perut. Dengan cara yang sederhana, ramuan herbal tersebut bisa dijadikan pilihan pendamping untuk meredakan gejala sebelum mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Yoghurt dan Pisang
Selain itu, yoghurt bisa membantu menambah jumlah bakteri baik di saluran pencernaan, sehingga dapat melawan bakteri jahat penyebab keracunan. Namun, Inggrid menekankan agar pemberian yoghurt tetap memperhatikan riwayat alergi penderita.
Pisang yang kaya mineral juga dianggap bermanfaat bagi mereka yang memiliki pencernaan sensitif. Inggrid menekankan penanganan keracunan makanan harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya mengandalkan satu jenis bahan saja.
Di samping memberikan bahan herba yang dapat meredakan gejala sakit, kebutuhan cairan, nutrisi, dan istirahat orang yang keracunan harus dipastikan tercukupi agar kesehatan mereka bisa segera pulih.
Penting pula untuk menghindari pemberian obat-obatan tanpa resep dokter. Kalau gejala keracunan tidak segera mereda, maka sebaiknya pasien segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan agar bisa mendapatkan penanganan yang dibutuhkan.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber