27 October 2025

Get In Touch

Bawaslu Ungkap Kursi DPRD Surabaya Bertambah jadi 55 pada Pemilu 2029

Ketua Bawaslu Surabaya, Novli Bernando Thyssen dalam kegiatan Penguatan Kelembagaan Bawaslu dalam Menjaga Eksistensi Bawaslu Sebagai Lembaga Penyelenggara Pemilu yang Berintegritas di Hotel Majapahit, Jumat (24/10/2025).(foto:ist/Kompas.com)
Ketua Bawaslu Surabaya, Novli Bernando Thyssen dalam kegiatan Penguatan Kelembagaan Bawaslu dalam Menjaga Eksistensi Bawaslu Sebagai Lembaga Penyelenggara Pemilu yang Berintegritas di Hotel Majapahit, Jumat (24/10/2025).(foto:ist/Kompas.com)

SURABAYA (Lentera) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengungkapkan adanya penambahan kursi DPRD Kota Surabaya menjadi 55 kursi pada pemilihan umum (Pemilu) 2029. 

Hal itu diungkapkan Ketua Bawaslu Surabaya, Novli Bernando Thyssen saat kegiatan Penguatan Kelembagaan Bawaslu dalam Menjaga Eksistensi Bawaslu Sebagai Lembaga Penyelenggara Pemilu yang Berintegritas di Hotel Majapahit, Jumat (24/10/2025). 

Novli menerangkan, penambahan kursi DPRD Kota Surabaya tersebut, dikarenakan adanya peningkatan jumlah penduduk Surabaya sebesar lebih dari 3 juta. 

“Kalau sebelumnya ada 50 alokasi kursi DPRD, nanti di Pemilu yang akan datang ada penambahan lima kursi menjadi total 55 kursi karena jumlah penduduk Surabaya yang meningkat menjadi lebih dari 3 juta,” ujar Novli dalam sambutannya mengutip Kompas.com, Jumat(24/10/2025).

Adanya penambahan kursi tersebut, tentunya juga akan mengubah pemetaan daerah pemilihan (dapil) di Surabaya. 

“Kemudian tugas kami di Bawaslu, saat ini sedang merumuskan juga konsep daerah pemilihan yang terbaik yang di Surabaya dengan alokasi 55 kursi tersebut,” ujarnya. 

“Tentu saja kita juga membutuhkan pemikiran, saran, masukan dari teman-teman partai politik untuk bisa sama-sama merumuskan yang terbaik dapil untuk kota Surabaya seperti apa,” lanjutnya. 

Ia menuturkan, walaupun kini terjadi efesiensi anggaran, tetapi Bawaslu akan tetap berusaha agar penyelenggaraan Pemilu mendatang tidak berdampak. 

“Meskipun di tengah keterbatasan anggaran yang kita miliki, tetapi tidak mengurangi sedikitnya semangat kami sebagai penyelenggara Pemilu untuk memberikan hal yang terbaik untuk kota Surabaya,” terangnya. 

Pada kesempatan yang sama Walikota Surabaya, Eri Cahyadi yang diwakilkan Ssisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Surabaya, Muhammad Fikser menyatakan bahwa demokrasi yang sehat dalam Pemilu tidak hanya membutuhkan partisipasi rakyat, tetapi juga integritas lembaga yang mengawal. 

“Dalam menjaga eksistensi Bawaslu sebagai lembaga penyelenggara Pemilu, berintegritas adalah kata kunci dalam memastikan bahwa demokrasi kita tetap berjalan di jalur yang benar,” kata Fikser. 

Selain itu, ia menyebut Bawaslu juga memiliki peran strategis dalam penjaga moral demokrasi sebagai lembaga yang memastikan bahwa setiap tahapan Pemilu berjalan jujur, adil, transparan dalam konteks bernegara. 

"Saya percaya bahwa Bawaslu telah menunjukkan dedikasi yang tinggi dengan berbagai inovasi dan upaya pengawasan penyelenggaraan yang edukatif dan humanis,” sebutnya. 

Ia juga berkomitmen, Pemerintah Kota Surabaya akan terus berupaya selalu bersinergi dengan Bawaslu dan seluruh pemangku kepentingan agar pelaksanaan pemilu dapat berjalan aman, damai dan bermartabat. 

“Kita juga ingin Surabaya menjadi contoh bahwa integritas bukan hanya slogan, tetapi budaya yang hidup dalam setiap proses penyelenggaraan pemilu, penyelenggaraan pemerintahan, dan demokrasi,” tuturnya. 

Sebab, menurutnya kelembagaan yang kuat tidak hanya dibangun oleh aturan, tetapi juga nilai-nilai kejujuran, keberanian, dan tanggung jawab moral. 

“Dan hari ini kita semua diingatkan bahwa menjaga kepercayaan publik adalah amanah terbesar dari rakyat,” pungkasnya.

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.