30 October 2025

Get In Touch

PCU Gaungkan Semangat Sumpah Pemuda Lewat “Batik AI Future Code”

Petranesian berkreasi dengan teknologi terkini, ciptakan motif batik yang unik menggunakan prompt AI.
Petranesian berkreasi dengan teknologi terkini, ciptakan motif batik yang unik menggunakan prompt AI.

SURABAYA (Lentera) – Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda sekaligus merayakan Bulan Batik Nasional, Petra Christian University (PCU) menggelar kegiatan bertajuk “Sumpah Pemuda: Refleksi Cinta Tanah Air Melalui Batik AI Future Code” pada, Senin (27/10/2025).

Berlokasi di Perpustakaan Gedung Radius Prawiro lantai 6, kegiatan ini menjadi wujud sinergi antara warisan budaya dan inovasi digital melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam desain batik.

Tak hanya itu, acara juga dirangkai dengan pameran bertajuk “Memetik Pucuk Batik” yang berlangsung sepanjang Oktober 2025. 

Kepala Perpustakaan PCU, Dian Wulandari mengatakan dalam kegiatan ini perpustakaan PCU menggandeng dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) PCU, Dr. Aniendya Christianna, S.Sn., M.Med.Kom.atau yang akrab disapa Niendy untuk mengajak generasi muda menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air, melalui cara yang kreatif dan relevan dengan perkembangan zaman.

“Pameran ini menjadi wujud nyata bahwa perpustakaan bukan sekadar gudang ilmu, melainkan juga living museum dengan konsep GLAM (Gallery, Library, Archive, Museum). Melalui ruang publik ini, generasi muda dapat belajar warisan budaya secara interaktif dan kontekstual,” kata Dian.

Dian menjelaskan, kegiatan “Batik AI Future Code” dimaknai sebagai jembatan antara masa lalu dan masa depan, di mana generasi muda memanfaatkan AI untuk menciptakan motif batik yang relevan dengan semangat zaman. 

“Ini sejalan dengan filosofi pameran ‘Memetik Pucuk Batik’, yang menggambarkan generasi muda sebagai pemetik warisan leluhur sekaligus penumbuh tunas inovasi baru agar batik tetap hidup di masa depan,” jelasnya.

Sementara itu, dosen DKV PCU Niendya menuturkan kegiatan ini bukan hanya selebrasi budaya, tetapi juga implementasi nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui penelitian, pengabdian, dan pembelajaran lintas disiplin di PCU.

Mahasiswa turut diajak berpartisipasi aktif menciptakan motif batik kontemporer menggunakan AI. Dengan panduan template prompt yang disiapkan, mereka mengembangkan ide dari simbol-simbol kebangsaan seperti Pancasila, Bendera Merah Putih, hingga sosok pahlawan nasional W.R. Supratman.

“Harapannya, kegiatan ini menumbuhkan semangat kebangsaan yang kreatif dan imajinatif, sekaligus menegaskan bahwa menghargai budaya bisa dilakukan dengan cara menyenangkan dan penuh inovasi,” tuturnya.

Tak hanya itu, dalam pameran “Memetik Pucuk Batik”, pengunjung disuguhi kisah visual dua wajah batik yang saling melengkapi, yakni Batik Dolly dan Batik Belanda.

Batik Dolly tampil dengan dominasi warna ungu dan motif urban yang berani, merepresentasikan transformasi seni dari stigma menjadi simbol kebangkitan budaya. Sementara Batik Belanda, dengan motif flora-fauna dan figur historis seperti kapal perang serta dongeng Eropa, menjadi bukti persilangan budaya yang kaya makna.

"Momentum Sumpah Pemuda 2025 ini menjadi ajakan bagi seluruh generasi untuk terus bangga mengenakan batik, sebagai simbol persatuan dan identitas bangsa yang terus berevolusi di tangan generasi masa depan," tutupnya.

Reporter: Amanah/Editor: Ais

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.