11 November 2025

Get In Touch

Studi Harvard: Cukup Jalan Kaki, Risiko Kematian dan Kanker Turun Drastis

Studi Harvard: Cukup Jalan Kaki, Risiko Kematian dan Kanker Turun Drastis

SURABAYA ( Lentera ) - Dua penelitian berskala besar dari Harvard University kembali menunjukkan bahwa berjalan kaki, memiliki dampak luar biasa terhadap kesehatan dan umur panjang. Temuan ini berasal dari dua studi terpisah yang meneliti kebiasaan aktivitas fisik pada lansia hingga orang dewasa usia produktif. Hasilnya konsisten, semakin banyak seseorang melangkah, semakin kecil risiko kematian dini dan penyakit kronis yang mereka hadapi.

Studi pertama, yang dipublikasikan dalam British Journal of Sports Medicine, meneliti 13.547 perempuan Amerika berusia di atas 62 tahun. Para peserta memakai alat pelacak aktivitas selama tujuh hari berturut-turut dan dipantau lebih dari satu dekade. Meski banyak lansia mengalami kesulitan mempertahankan jumlah langkah harian, penelitian ini menunjukkan bahwa sekali saja mencapai 4.000 langkah dalam sehari sudah memberi manfaat besar.

 

Hasilnya, berjalan 4.000 langkah per hari satu atau dua kali dalam seminggu berkaitan dengan penurunan risiko kematian dini sebesar 26 persen, serta penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 27 persen. Ini dibandingkan mereka yang tidak pernah mencapai jumlah langkah tersebut. Pada kelompok yang mencapai 4.000 langkah minimal tiga hari dalam seminggu, risiko kematian dari berbagai penyebab turun hingga 40 persen.

 

Peneliti menegaskan bahwa yang terpenting bukanlah frekuensi langkah, tetapi total aktivitas yang tercapai. "Tidak ada cara 'terbaik' untuk mencapai jumlah langkah tersebut."

 

Pesan utamanya adalah tetap bergerak sebanyak yang mampu dilakukan, tanpa harus terpaku pada pola tertentu. Peneliti menyimpulkan bahwa semakin banyak langkah yang diambil, apa pun polanya, semakin baik hasil kesehatannya.

 

Aktivitas Fisik 5 Jam/Minggu

Sementara itu, studi kedua dipimpin Dr Yiwen Zhang dari Harvard T.H. Chan School of Public Health. Menggunakan data tiga kohort besar di Amerika Serikat, penelitian ini mengikuti 231.067 partisipan selama sekitar 32 tahun. Tidak satu pun peserta memiliki riwayat kanker atau penyakit jantung di awal penelitian. Setiap dua hingga empat tahun, mereka mengisi survei aktivitas fisik yang mencakup jalan kaki, jogging, lari, bersepeda, berenang, olahraga aerobik, aktivitas ringan, hingga pekerjaan luar ruangan.

 

Penelitian ini menemukan bahwa melakukan aktivitas fisik selama 5 jam per minggu, termasuk berjalan kaki, secara konsisten selama puluhan tahun dapat mengurangi risiko kanker sistem pencernaan, seperti kanker usus besar, hati, dan pankreas. Temuan ini didukung mekanisme biologis yang diperkuat oleh aktivitas fisik.

Seperti dikatakan Dr Zhang, "Aktivitas fisik mungkin memiliki efek anti-kanker sistemik, seperti meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan peradangan, dan memperkuat fungsi kekebalan tubuh."

Sepanjang studi, tercatat 6.358 kasus kanker pencernaan dan 3.791 kematian yang sudah diverifikasi melalui data medis. Peserta dengan tingkat aktivitas fisik lebih tinggi menunjukkan risiko jauh lebih rendah mengalami maupun meninggal akibat kanker pencernaan. Durasi aktivitas yang dianggap optimal mencapai sekitar 50 jam per minggu, tetapi manfaat signifikan sudah muncul pada aktivitas minimal bila dilakukan terus-menerus dalam jangka panjang.

 

Meski berasal dari dua populasi berbeda, kedua studi ini menunjukkan benang merah yang sama, konsistensi aktivitas fisik adalah kunci, baik pada fase usia produktif maupun di usia lanjut. Bagi lansia, mencapai target langkah meski hanya sekali dalam seminggu tetap memberikan perbaikan signifikan terhadap kesehatan. Bagi orang usia 40–75 tahun, mempertahankan kebiasaan berjalan kaki selama bertahun-tahun memberi perlindungan kuat terhadap kanker dan kematian dini.

 

Walhasil, berjalan kaki bukan sekadar aktivitas ringan, melainkan investasi kesehatan yang sangat efektif. Tidak memerlukan alat, biaya, atau kemampuan khusus, langkah-langkah kecil yang dilakukan setiap hari dapat menjadi fondasi tubuh yang lebih sehat, lebih kuat, dan berumur lebih panjang. Penelitian Harvard menegaskan bahwa setiap langkah berarti, dan semakin banyak, semakin baik.(hvd,rls/dya)

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.