11 November 2025

Get In Touch

Menteri Ekraf Apresiasi Produk Lokal Fest dan ICCF 2025, Sebut Kota Batu Jadi Kekuatan Ekonomi Kreatif Jawa Timur

Wali Kota Batu, Nurochman bersama Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya dalam kegiatan Produk Lokal Fest #7 di Halaman Balai Kota Among Tani, Jumat (7/11/2025) malam.
Wali Kota Batu, Nurochman bersama Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya dalam kegiatan Produk Lokal Fest #7 di Halaman Balai Kota Among Tani, Jumat (7/11/2025) malam.

BATU (Lentera) - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) menyebut Kota Batu sebagai pusat kekuatan ekonomi kreatif (ekraf) di Jawa Timur, yang telah ditetapkan sebagai provinsi prioritas oleh Presiden Prabowo Subianto. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya di Halaman Balai Kota Among Tani, Jumat (7/11/2025) malam. 

Teuku Riefky hadir langsung dan memberi sambutan dalam kegiatan Produk Lokal Fest #7 yang juga merupakan bagian dari Indonesia Creative City Festival (ICCF) 2025 Nusantaraya. Hadir juga dalam kegiatan tersebut Wali Kota Batu, Nurochman. 

Acara yang mengusung tema Egalitarian tersebut juga dimeriahkan dengan Kirab Tumpeng Ageng Sae Nusantaraya dan prosesi Potong Tumpeng. Selain itu, terdapat puluhan stan dengan produk-produk dari 17 subsektor ekraf. Teuku Riefky juga mengunjungi beberapa stan yang ada. 

Ia menyampaikan, bahwa dirinya hadir bersama hampir seperempat orang-orang di kementeriannya untuk menyaksikan langsung potensi besar Kota Batu dan Malang Raya.

"Berdasarkan sorotan kami dari Jakarta, kekuatan Jawa Timur ini ada di Malang Raya, ada di Kota Batu," tegas Riefky dalam sambutannya pada Jumat (7/11/2025) malam. 

Ia memuji perkembangan pesat berbagai subsektor di Kota Batu, mulai dari musik, fashion, kuliner, agro kreatif, hingga film yang potensinya dinilai luar biasa. 

Teuku Riefky juga mengapresiasi kolaborasi yang terbangun dalam event tersebut antara pemerintah, komunitas, Indonesia Creative Cities Network (ICCN), dan BUMN. Sehingga, para pegiat ekraf kedepannya diharapkan terus tidak lagi berjuang sendiri.

"Kalau dulu para pegiat ekraf ini berjuang berdarah-darah sendiri, tapi dengan kehadiran kita semua, mudah-mudahan tidak lagi perjuangan seperti dulu, tetapi bisa lebih sukses," ujarnya.

Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya saat mengunjungi salah satu stan dalam kegiatan Produk Lokal Fest #7 di Halaman Balai Kota Among Tani, Jumat (7/11/2025) malam.
Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya saat mengunjungi salah satu stan dalam kegiatan Produk Lokal Fest #7 di Halaman Balai Kota Among Tani, Jumat (7/11/2025) malam.

Saat diwawancarai, Teuku Riefky menekankan bahwa Kemenkraf siap mendukung Kota Batu sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi daerah. Ia juga mengapresiasi adanya stan dengan kegiatan storytelling atau bercerita dalam menjual produk. Menurutnya, hal tersebut penting untuk dimulai sejak dini.

Menteri Ekraf juga menilai produk-produk ekraf Kota Batu tidak memiliki kekurangan dari segi kualitas. Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan utamanya terletak pada komersialisasi dan monetisasi karya.

"Yang penting bagaimana dalam memonetisasi, tidak cukup hanya kompetitif secara produk. Tetapi, bagaimana juga kekayaan intelektualnya (IP) kita daftarkan ke Kementerian Hukum, dan bagaimana akses pasarnya terus kita bantu agar bisa mendunia," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu, Onny Ardianto, menjelaskan bahwa Produk Lokal Fest #7 bertujuan menggabungkan pengenalan produk 17 subsektor ekraf dengan pariwisata.

"Yang paling banyak tadi dari kriya, batik, pelaku sinematografi yang sudah menembus internasional, dan kuliner," kata Onny.

Ia menyampaikan, progres paling signifikan dari tujuh kali penyelenggaraan Produk Lokal Fest adalah di sektor sinematografi. 

"Teman-teman videografer sudah cukup banyak berbicara di level nasional maupun internasional, seperti beberapa waktu lalu ditayangkan filmnya di Korea," ungkapnya.

Salah satu jajanan tradisional Candil Ubi Ungu Kuah Santan buatan ibu-ibu PKK Desa Sumberjo di salah satu stan gastronomi dalam kegiatan Produk Lokal Fest #7.
Salah satu jajanan tradisional Candil Ubi Ungu Kuah Santan buatan ibu-ibu PKK Desa Sumberjo di salah satu stan gastronomi dalam kegiatan Produk Lokal Fest #7.

Menjawab tantangan ke depan, Onny mengatakan, bahwa Pemkot Batu telah berkolaborasi dengan Kemenkraf untuk memberikan pelatihan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) guna meningkatkan penjualan produk-produk ekraf, mulai dari analisis, otomatisasi chatbot, hingga pelaporan.

"Para pelaku usaha di UMKM kita dilatih oleh narasumber dari Jakarta, tentang bagaimana memanfaatkan AI itu mulai dari sisi analisa perencanaan, kemudian bagaimana dari sisi penjualan sampai otomatisasi jawaban, chatbot. Ketika ada pertanyaan dari konsumen, itu seperti apa cara untuk bisa menjawabnya, sampai di akhir report ataupun analisa terkait dengan penjualan, itu bisa dilakukan," kata Onny. 

Sedangkan, Ketua Batu Total Indiependent (BTI) selaku penyelenggara Produk Lokal Fest #7, Ilham Adilia Uyak mengatakan bahwa kegiatan tersebut sejak awal diselenggarakan mengusung tema besar community meet up atau pertemuan antar komunitas.

"Tema Egalitarian kali ini artinya adalah kesamarataan. Semangat kami adalah sinergi antar komunitas," kata Ilham.

Uyak mengatakan, Produk Lokal Fest #7 diramaikan oleh puluhan stan yang mewakili 17 subsektor ekraf dan UMKM lokal. Uniknya, terdapat stan-stan gastronomi dengan menyediakan 4.800 pieces jajanan tradisional yang secara gratis dibagikan ke pengunjung.

Acara ini juga menjadi ajang peluncuran album kompilasi BTI yang kedua bertajuk Bahagia Terus Indonesia, yang menampilkan 15 band, termasuk dari Grassrock. Ilham optimis acara Produk Lokal Fest #7 yang dikunjungi ribuan pengunjung ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.

"InsyaAllah (akan berlanjut pada tahun 2026 mendatang)," katanya. (ADV)

 

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.