KERETA cepat Whoosh terus menjadi sorotan publik. Setelah ramai soal utang besar dan rencana perluasan trase ke timur Jawa, kini proyek ambisius yang semula diharapkan menjadi simbol kemajuan transportasi Indonesia itu mulai disentuh oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi anti-rasuah menyelidiki dugaan korupsi terkait pengadaan tanah proyek kereta cepat Jakarta–Bandung. Indikasi awal menunjukkan kemungkinan adanya manipulasi harga tanah di beberapa titik jalur proyek. Nilai tanah yang seharusnya dibeli pemerintah dengan harga wajar, diduga dinaikkan berkali-kali lipat. Biaya pembebasan lahan untuk proyek Kereta Cepat Whoosh tidak diinformasikan secara terpisah, namun merupakan bagian dari total biaya proyek yang membengkak dari estimasi awal. Berdasarkan laporan keuangan audit RSM pada 2022, total biaya proyek Whoosh tercatat membengkak menjadi USD7,26 miliar. Angka ini setara dengan Rp119,79 triliun (asumsi kurs Rp16.500 per USD), yang sudah mencakup pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar USD1,21 miliar atau Rp19,96 triliun. Apakah penyelidikan lahan ini hanya kasus kecil, atau justru babak awal dari skandal besar proyek transportasi paling ambisius di negeri ini?. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI




.jpg)
