18 November 2025

Get In Touch

Pasar Murah Jelang Nataru, Pemkot Malang Gelontorkan Subsidi 50 Persen untuk 6.000 Paket Sembako

Antrean Pasar Murah di Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (18/11/2025). (Santi/Lentera)
Antrean Pasar Murah di Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (18/11/2025). (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Pemerintah Kota Malang menggelar pasar murah untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Melalui program ini, Pemkot memberikan subsidi hingga 50 persen untuk 6.000 paket sembako yang akan didistribusikan ke 5 kecamatan.

"Ini memang sudah menjadi program dari Pemkot. Terlebih menjelang Nataru nanti ada kecenderungan harga bahan pokok naik," ujar Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, ditemui di kegiatan Pasar Murah Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Selasa (18/11/2025).

Menurutnya, pelaksanaan pasar murah pada November 2025 ini merupakan upaya pemerintah untuk memberikan akses harga kebutuhan pokok yang lebih terjangkau bagi masyarakat. Pemkot menyalurkan subsidi untuk setiap paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, gula, dan bawang putih.

"Makanya kami mengantisipasi satu bulan sebelumnya dengan mengadakan pasar murah. Per paket itu harga normalnya Rp200 ribu. Tetapi di sini kami subsidi 50 persen sehingga masyarakat bisa membeli dengan harga Rp100 ribu," jelasnya.

Menurut Eko, pihaknya menyiapkan 1.200 paket untuk masing-masing kecamatan, sehingga total 6.000 paket akan dibagikan di lima titik selama program berlangsung.

Eko menuturkan, sejumlah komoditas seperti beras, bawang putih, minyak goreng, dan gula memang menunjukkan kecenderungan kenaikan harga di pasar. Karena itu, pasar murah digelar sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk menjaga harga tetap stabil menjelang libur akhir tahun.

Untuk mendukung program ini, Pemkot Malang mengalokasikan anggaran sekitar Rp1 miliar. Eko menambahkan, intervensi lanjutan juga akan dilakukan bersama Bank Indonesia (BI) pada Desember mendatang dalam bentuk pasar murah tambahan. Guna menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok.

"Ketersediaan stok bahan pokok menurut saya masih cukup. Cuma memang yang perlu diintervensi itu bagaimana pengendalian harganya, supaya tidak ada kenaikan yang signifikan," tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, turut menegaskan pemerintah akan terus memantau kondisi harga di pasar. Ia membuka kemungkinan untuk kembali mengadakan pasar murah di dekat pasar tradisional, seperti yang pernah dilakukan tahun sebelumnya, guna menekan tingginya harga di tingkat pedagang.

Wahyu juga menyampaikan rencana kerja sama antar daerah untuk pengadaan bahan pokok dari wilayah lain yang memiliki harga lebih murah. Komoditas tersebut nantinya akan dijual melalui pasar murah dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar di Kota Malang.

Kehadiran pasar murah ini disambut baik warga yang hadir. Siti Rodiyah, warga Dinoyo, mengaku sangat terbantu dengan harga yang ditawarkan. "Alhamdulillah senang, karena harganya murah. Tadi saya beli dengan harga Rp100.000. Ini cukup membantu untuk kebutuhan rumah tangga," tuturnya.

Warga lainnya, Siti Nurhayati, juga merasakan manfaat serupa. Ia menyebut harga sembako di luar cenderung tinggi sehingga keberadaan pasar murah menjadi solusi bagi masyarakat.

"Beras 5 kilogram itu biasanya Rp76.000, gula Rp18.000, minyak Rp17.000, kemudian bawang putih juga. Itu saya nebus hanya Rp100.000. Semoga sering-sering diadakan pasar murah seperti ini," ucapnya. (*)


Reporter: Santi Wahyu

Editor : Lutfiyu Handi 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.