SURABAYA (Lentera) — Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meningkatkan upaya mitigasi risiko pohon tumbang dengan memperkuat program perantingan dan peremajaan pohon di berbagai titik kota. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan keselamatan warga dari ancaman angin kencang dan intensitas hujan yang meningkat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto, mengatakan bahwa pihaknya telah menjalankan jadwal secara rutin, khususnya di jalur-jalur utama. Untuk mempercepat kinerja di lapangan, petugas dibagi dalam tujuh rayon dengan target minimal meranting 20 pohon per hari pada kondisi cuaca yang mendukung.
“Pada kasus khusus di kawasan padat seperti Wiyung, perantingan bahkan dilakukan pada Minggu pagi. Kami bekerja sama dengan kepolisian untuk melakukan penutupan jalur sementara (contra flow) demi keselamatan petugas dan pengendara,” kata Dedik, Selasa (18/11/2025).
Selain jadwal rutin, masyarakat dapat berpartisipasi melalui aplikasi Wargaku untuk mengajukan permohonan perantingan, termasuk untuk pohon yang berada di lingkungan permukiman.
Tak hanya perantingan, Pemkot juga menjalankan program peremajaan pohon di sejumlah ruas jalan. Dedik menilai program ini penting karena banyak pohon besar berusia pul\han tahun, seperti pohon asem peninggalan Belanda di Jalan Ahmad Yani, memiliki risiko keropos meski tampak sehat dari luar.
“Pohon-pohon dengan ukuran besar dan tingkat risiko tinggi di tepi jalan raya akan diremajakan dengan jenis yang lebih ideal. Jalan Ahmad Yani menjadi salah satu lokasi utama peremajaan karena merupakan akses vital menuju kota,” jelasnya.
Dedik mengakui proses peremajaan membutuhkan waktu panjang, berbeda dengan pembangunan fisik. “Pohon memerlukan puluhan tahun untuk tumbuh besar dan memberikan keteduhan seperti yang warga rasakan saat ini,” ujarnya.
Sebagai langkah preventif, ia mengimbau warga agar menghindari berteduh atau memarkir kendaraan di bawah pohon besar saat hujan deras atau angin kencang.
“Kami mengimbau warga waspada dan tidak berada di bawah pohon saat cuaca ekstrem. Banyak pohon tumbang terjadi karena bagian dalam pohon sudah keropos,” pungkasnya.
Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi




