07 December 2025

Get In Touch

Bantuan yang Melimpah Warga Kota Malang untuk Bencana di Sumatera Segera Dikirim

Bantuan melimpah di Posko Peduli Bencana Sumatera, Gedung Kartini, Jalan Tangkuban Perahu, Kota Malang, Sabtu (6/12/2025). (Santi/Lentera)
Bantuan melimpah di Posko Peduli Bencana Sumatera, Gedung Kartini, Jalan Tangkuban Perahu, Kota Malang, Sabtu (6/12/2025). (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) -Posko Bantuan Peduli Bencana yang dibuka Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk korban banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus dibanjiri donasi dari masyarakat.

Berbagai bantuan yang ada di Gedung Kartini, Jalan Tangkuban Perahu, dijadwalkan akan dikirim pada Senin (8/12/2025) pagi melalui Bandara Abdulrachman Saleh.

Kepala Dinas Sosial-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito, mengatakan posko ini didirikan sejak 2 Desember 2025 sebagai bentuk kepedulian terhadap daerah-daerah yang terdampak bencana besar di Sumatera.

"Jadi kalau di Pemerintah Kota Malang, sesuai petunjuk dari Pak Wali Kota, kami telah mendirikan posko bantuan untuk wilayah terdampak banjir bandang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat," ujarnya, Sabtu (6/12/2025).

Sejak hari pertama posko dibuka, aliran bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak. Donny menyebut bantuan berasal dari instansi pemerintah, organisasi masyarakat, komunitas, hingga warga umum yang datang langsung membawa barang kebutuhan untuk para pengungsi.

Seluruh bantuan yang diterima dihimpun, disortir, dan dikategorikan oleh petugas serta relawan agar memudahkan proses distribusi ke daerah terdampak.

"Posko penggalangan bantuan ini ada di Gedung Kartini. Sampai dengan hari ini, baik dari instansi pemerintah maupun masyarakat dan organisasi, sudah banyak yang memberikan bantuan," katanya.

Donny menjelaskan, Pemkot Malang hanya menerima donasi dalam bentuk barang. Untuk sumbangan dalam bentuk uang, masyarakat diarahkan menyalurkannya melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) agar proses pengelolaan dan penyalurannya lebih jelas, transparan, dan terkoordinasi.

Jenis bantuan yang paling banyak terkumpul sejauh ini merupakan komoditas yang diminta langsung oleh pemerintah daerah terdampak melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Bantuan tersebut meliputi pakaian layak pakai, selimut, pakaian anak-anak, hingga pampers.

Selain item kebutuhan dasar, masyarakat juga banyak menyumbangkan makanan seperti mi instan, beras, air mineral, serta kebutuhan pokok lainnya yang sangat dibutuhkan para korban.

"Komoditas yang paling banyak itu memang sesuai permintaan dari Aceh dan Sumatera. Alhamdulillah sudah terkumpul cukup banyak," terangnya.

Terkait jadwal pengiriman, Donny mengatakan seluruh bantuan tersebut akan diberangkatkan pada Senin (8/12/2025) melalui koordinasi dengan Danlanud Abd Saleh. "Insyaallah Senin pagi akan kami berangkatkan ke Bandara Abd Saleh," lanjutnya.

Sementara itu, mengutip dari Tempo yang merujuk pada Geoportal Data Bencana Indonesia BNPB, per Sabtu (6/12/2025) pukul 06.58 WIB, jumlah korban meninggal akibat banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera pada 25 November 2025 lalu, tercatat mencapai 883 jiwa, bertambah 47 korban dalam satu hari.

Skala kerusakan juga sangat luas. Sebanyak 51 kabupaten/kota terdampak, dengan sekitar 121 ribu rumah rusak. Selain itu, BNPB mencatat kerusakan pada 1,1 ribu fasilitas umum, 270 fasilitas kesehatan, 509 fasilitas pendidikan, 338 rumah ibadah, 221 gedung atau kantor, serta 405 jembatan yang terdampak bencana.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.