14 December 2025

Get In Touch

Perkuat Keamanan Data, Perguruan Tinggi di Jatim Bahas Tantangan Keamanan Digital dan Arah Smart Campus

Mufidatul Zulfa S.PI, M.M Direktur CV Cahaya Mustika, Baskoro Adi Pratomo, S.Kom., M.Kom., Ph.D. — Specialist in Cyber Security & Network Technologies, Dr. Raden Arief Setyawan, S.T., M.T. — Certified Specialist in Data Visualization & Digital Analytics, P
Mufidatul Zulfa S.PI, M.M Direktur CV Cahaya Mustika, Baskoro Adi Pratomo, S.Kom., M.Kom., Ph.D. — Specialist in Cyber Security & Network Technologies, Dr. Raden Arief Setyawan, S.T., M.T. — Certified Specialist in Data Visualization & Digital Analytics, P

MALANG (Lentera) - Upaya memperkuat keamanan data di lingkungan perguruan tinggi menjadi perhatian utama dalam forum bertajuk "Redefining the Future Campus: Establishing Digital Assurance in the Hyper-Connected Era"!yang digelar di Ballroom Grand Mercure Malang, Kamis (11/12/2025).

Acara yang dihadiri puluhan perwakilan perguruan tinggi di Jawa Timur tersebut membahas meningkatnya risiko kebocoran data, serangan siber, serta kebutuhan arsitektur keamanan yang lebih komprehensif di era kampus digital.

Project Manager CV Cahaya Mustika, Danar Wicaksono, menilai kampus di Jawa Timur telah memasuki fase baru di mana infrastruktur digital menjadi tulang punggung layanan akademik.

"Dengan semakin terhubungnya seluruh perangkat di era hyperconnected, kampus harus menyesuaikan diri. Percepatan digitalisasi harus diikuti kesiapan keamanan data yang matang karena ancaman kebocoran dan manipulasi data semakin kompleks," ujar Danar, dikutip pada Jumat (12/12/2025).

Disebutkannya, tingkat digitalisasi kampus di Jawa Timur telah mencapai sekitar 70 persen. Namun, sejumlah institusi masih menghadapi tantangan pada keamanan data akademik, sistem presensi, hingga perlindungan dokumen digital.

Salah satu pembahasan yang menarik perhatian peserta adalah potensi pemanfaatan teknologi blockchain untuk meningkatkan keaslian data di lingkungan perguruan tinggi. Teknologi tersebut dinilai mampu memberikan lapisan verifikasi tambahan terhadap identitas digital, ijazah, dan sertifikat akademik.

"Blockchain bukan hanya soal transaksi digital, tetapi dapat menjadi fondasi untuk membangun digital assurance di kampus. Teknologi ini memastikan keaslian data sehingga meminimalkan risiko pemalsuan," jelas Danar.

Selain menyoroti teknologi, forum ini juga membahas pentingnya penguatan literasi keamanan digital. Para pemateri menekankan transformasi kampus cerdas (smart campus) tidak hanya berkaitan dengan perangkat digital, tetapi juga mencakup tata kelola keamanan, data governance, dan perlindungan terhadap sistem fisik maupun siber.

Dalam sesi presentasi, sejumlah narasumber juga menguraikan bahwa konsep smart campus harus mengintegrasikan keamanan AI, pengelolaan identitas digital, serta konsolidasi sistem berbasis Internet of Things (IoT).

Sistem akses kontrol, ruang kelas pintar, hingga pemantauan berbasis AI dipamerkan sebagai contoh penerapan teknologi yang mendukung lingkungan kampus yang lebih aman.

Salah satunya yang disampaikan oleh Baskoro Adi Pratomo, yang menegaskan bahwa model pembelajaran digital membutuhkan fondasi keamanan yang kuat agar perguruan tinggi mampu menjaga privasi mahasiswa dan integritas data akademik.

Di sisi lain, beberapa kampus di Jawa Timur disebut telah mulai menjajaki kerja sama untuk memperkuat digitalisasi, termasuk dalam hal integrasi sistem keamanan dan pengembangan infrastruktur data.

Untuk diketahui, forum ini menghadirkan sejumlah pakar keamanan digital dan teknologi pendidikan, di antaranya Baskoro Adi Pratomo, S.Kom., M.Kom., Ph.D., Dr. Raden Arief Setyawan, S.T., M.T., serta I Gede Putu Rahman Desyanta, S.Si., S.Kom., M.M. Rektor UIN Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si., turut hadir untuk menyimak perkembangan terbaru di bidang keamanan digital. (*)

 

Reporter: Santi Wahyu
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.