SURABAYA (Lentera)- Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat inovasi rompi pintar berteknologi Internet of Things (IoT) dan Deep Learning bernama SAFE (Smart Assistive Fail-detection Equipment).
SAFE perangkat solusi proteksi berbasis teknologi yang mampu mendeteksi risiko jatuh, mengenali rintangan, hingga memantau aktivitas harian lansia secara real-time.
Inovasi tersebut dikembangkan oleh Faris Akbar, Ahmad Farhat, dan Katherina Agatha dari Departemen Teknik Biomedik ITS, di bawah bimbingan dosen Muhammad Adib Syamlan ST MT.
Salah seorang anggota tim, Faris Akbar mengatakan, perangkat ini dirancang untuk menjawab tantangan mobilitas lansia serta minimnya rasio pendamping (caregiver).
“Sistem proteksi lansia ini terdiri atas sensor IMU, Raspberry Pi 5, GPS Neo BM, kamera, dan aktuator getar,” kata Faris, Jumat (12/12/2025).
Dengan kombinasi perangkat tersebut, rompi mampu mengirimkan peringatan getar kepada pengguna dan notifikasi GPS kepada caregiver dalam hitungan detik saat mendeteksi potensi bahaya.
"SAFE juga diperkuat dengan algoritma Deep Learning untuk mengenali rintangan, mendeteksi aktivitas, hingga identifikasi kejadian jatuh secara otomatis," tuturnya.
Meski masih dalam tahap pengembangan, tim terus menyempurnakan fitur berdasarkan masukan dari berbagai pihak. "Ke depan, kami akan sempurnakan inovasi ini, mencakup penguatan perlindungan perangkat di dalam rompi dan penyusunan skema asuransi guna mendukung keamanan serta keberlanjutan inovasi," tutupnya.
Diketahui, inovasi SAFE berhasil meraih medali perak dalam ajang Gemastik pada Divisi IX kategori Piranti Cerdas, Sistem Benam, dan IoT.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH





