31 December 2025

Get In Touch

Sebanyak 10 Sekolah di Depok Dapat Ancaman Teror Bom

Satuan Gegana Brimob melakukan pengecekan sekolah yang mendapatkan ancaman teror bom di wilayah Depok (Liputan6.com)
Satuan Gegana Brimob melakukan pengecekan sekolah yang mendapatkan ancaman teror bom di wilayah Depok (Liputan6.com)

JAKARTA (Lentera) - Sebanyak sepuluh sekolah di wilayah Depok mendapatkan ancaman teror bom. Ancaman teror bom datang dari seseorang mengatasnamakan Kamila Hamdi yang memberikan pesan melalui email. Polisi langsung turun tangan melakukan penyisiran di sekolah-sekolah itu.

Kesepuluh sekolah yang mendapatkan terror tersebut yaitu SMA Arrahman, SMA Al Mawaddah, SMA 4 Depok, SMA PGRI 1, SMA Bintara Depok, Budi Bakti, SMA Cakra Buana, SMA 7 Sawangan, SMA Nururrahman, dan SMAN 6 Depok.

Adapun ancaman yang dilakukan pelaku berupa mengirim pesan ancaman via email yaitu akan melakukan pengeboman, penculikan, hingga narkoba.

“Sekolah se-Kota Depok yang terima email gua, gua bakal teror bom sama culik, bunuh, tebar narkoba ke semua sekolah yang terima email ini. Tunggu aja, anak-anak didik lu semua jadi korban,” tulis pelaku melalui pesan emailnya melansir liputan 6, Selasa (23/12/2025).

Dalam kolom keterangan, pelaku yang mengaku Kamila Hamdi ini mengungkap alasan di balik teror bom yang dilakukannya. “Gua benci sama pendidikan di Depok. Gak terima, polisi gak adil, gak tanggepin laporan karena gua diperkosa dan cowo yang perkosa gua gak tanggung jawab nikahin gua,” tulis pelaku.

Selain itu, pelaku sempat mengaku sebagai alumni sekolah SMP dan SMA IT Nururrahman, serta lulusan Universitas Telkom. “Gua sangat bertanggung jawab atas yang gua lakukan,” tulis pelaku.

Kepala SMA PGRI Depok, Nina Marliana mengatakan, awalnya pesan teror bom diketahui dari pesan email yang diinformasikan sesama anggota Forum Komunikasi Sekolah Swasta (FKSS) dan Forum Kepala Sekolah Depok. Awalnya Nina menduga ancaman teror bom berupa hoax.

“Tapi barusan dari tim kepolisian sudah cepat tanggap, datang ke sini semuanya lengkap, tadi saya lihat ada dari Gegana, Inafis, dan Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok,” ujar Nina.

Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, mengatakan  tim penjinak bo (Jibom) Gegana Brimob telah melakukan pengecekan ke enam sekolah yang mendapat ancaman. Sementara empat sekolah lainnya masih dalam pengecekan.

Anggota Gegana Brimob dan Polres Metro Depok melakukan penyisiran di seluruh ruangan sekolah. Hasil dari penyisiran tidak ditemukan adanya indikasi bahan peledak atau bom. AKP Made Budi menyebut dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Tim Jibom dan Gegana dipastikan tidak ada bom di 10 lokasi tersebut.

"(Kondisi) aman. Sudah di sisir tidak ada benda mencurigakan. Sudah (selesai penyisiran)," ujarnya kepada wartawan melansir detik.

Selain itu, polisi juga melakukan penyidikan. "Untuk itu tetap terus kami lakukan penyidikan apakah memang benar pelaku yang menyampaikan ancaman tersebut ataupun orang lain yang menggunakan akun tersebut," tuturnya.

Penyidik Polres Meteo Depok telah mendatangi alamat rumah yang dikirim pelaku via email. "Hasil sementara masih belum ditemui," ujar Made.

Saat ini polisi telah memeriksa dua saksi terkait kasus tersebut. Hasilnya, belum diketahui pihak yang melontarkan ancaman bom tersebut. (*)

 

Editor : Lutfiyu Handi / berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.