SURABAYA (Lentera)- Libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) kerap dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata ke berbagai destinasi. Namun, di tengah padatnya aktivitas perjalanan dan perubahan cuaca, menjaga kesehatan fisik dan mental menjadi faktor krusial agar liburan tetap nyaman dan menyenangkan.
Guru Besar Universitas Airlangga (Unair), Prof Dr Theresia Indah Budhy drg MKes Sp PMMF, membagikan sejumlah tips penting yang perlu diperhatikan selama berwisata.
Prof. Theresia menekankan bahwa persiapan sebelum berangkat wisata menjadi langkah awal dalam menjaga kesehatan. Salah satu aspek yang sering dianggap sepele adalah pemilihan pakaian.
Menurutnya, pakaian harus disesuaikan dengan destinasi wisata dan kondisi cuaca. Terlebih di musim penghujan, suhu udara cenderung lebih dingin sehingga tubuh membutuhkan perlindungan ekstra.
“Kita harus mempersiapkan pakaian yang fungsinya untuk menghangatkan. Kalau memakai baju santai tanpa jaket atau mantel, padahal suhu sudah berubah dingin, itu bisa berbahaya bagi sistem pertahanan tubuh,” ujarnya, Rabu (24/12/2025).
Ia juga menyarankan penggunaan perlengkapan tambahan seperti penutup kepala, masker, sarung tangan, hingga penutup telinga untuk menjaga tubuh tetap terlindungi dari paparan cuaca dingin.
Selain pakaian, Prof. Theresia mengingatkan pentingnya menjaga pola makan dan minum selama liburan. Aktivitas perjalanan yang padat sering kali membuat wisatawan mengabaikan asupan gizi dan memilih makanan secara sembarangan.
“Konsumsilah makanan yang mengandung protein dan karbohidrat untuk membantu menghangatkan tubuh, jangan lupa disertai sayur-mayur. Perhatikan kebersihan makanan dan pilih tempat makan yang tertutup serta higienis,” jelasnya.
Guru Besar Bidang Patologi Mulut dan Maksilofasial Unair ini juga mengimbau untuk mengurangi konsumsi minuman manis dan dingin, serta memperbanyak minum air putih. Menurutnya, air putih merupakan minuman paling netral dan sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga metabolisme.
“Kebutuhan air putih disesuaikan dengan berat badan. Setiap satu kilogram berat badan membutuhkan sekitar 30–40 mililiter air per hari,” tambahnya.
Kesalahan dalam memilih makanan dan minuman, dapat memicu gangguan kesehatan seperti flu hingga diare. Oleh karena itu, ia menyarankan wisatawan membawa suplemen, vitamin, serta obat-obatan pribadi sebagai langkah antisipasi.
Ia juga menturkan, antusiasme berlibur, perlu tetap dikendalikan agar tubuh tidak mengalami kelelahan berlebihan. Salah satu hal yang kerap terabaikan adalah waktu tidur.
“Karena liburan, orang ingin jalan-jalan terus dan lupa jam tidur. Padahal minimal tubuh tetap harus mendapatkan waktu tidur sekitar enam jam,” tuturnya.
Untuk menjaga kebugaran, ia menganjurkan tetap melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, peregangan, atau olahraga sederhana yang disesuaikan dengan agenda liburan.
Tak hanya fisik, kesehatan mental juga memegang peranan penting selama liburan. Prof Theresia menuturkan bahwa suasana hati yang baik dapat membantu tubuh tetap sehat.
“Hormon yang dilepaskan saat seseorang merasa bahagia akan membantu meregulasi tubuh agar tetap sehat. Karena itu, nikmati liburan dengan perasaan senang dan tanpa tekanan,” pungkasnya.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH





