31 December 2025

Get In Touch

Pemulihan Pasca Bencana, Teknologi Penjernih Air UB Layani Warga dan Fasilitas Kesehatan di Agam

Instalasi pemasangan teknologi penjernih air di lokasi terdampak bencana, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. (dok. Humas UB)
Instalasi pemasangan teknologi penjernih air di lokasi terdampak bencana, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. (dok. Humas UB)

MALANG (Lentera) - Tim akademisi Universitas Brawijaya (UB) menghadirkan teknologi penjernih air portabel untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, serta mendukung operasional fasilitas kesehatan untuk membantu pemulihan pasca bencana banjir di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Selama 17 hari, teknologi penjernih air tersebut dioperasikan langsung di wilayah terdampak banjir. Kehadiran alat ini menjadi solusi darurat sekaligus upaya pemulihan berkelanjutan agar aktivitas sosial dan layanan publik dapat kembali berjalan normal.

"Kegiatan ini menjadi respons atas rusaknya infrastruktur air bersih akibat banjir yang melanda. Kami berharap teknologi ini tidak hanya menjadi solusi sementara, tetapi juga meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang," ujar Ketua Tim Pelaksana, Muhammad Fakhri, Ph.D., dikutip pada Rabu (31/12/2025).

Dijelaskannya, program bertajuk "Penerapan Teknologi Penjernih Air Portabel untuk Meningkatkan Ketahanan Komunitas Pascabanjir di Kabupaten Agam" ini dilaksanakan pada 9-26 Desember 2025. Lokasi kegiatan mencakup dua kecamatan terdampak parah, yakni Kecamatan Palembayan dan Kecamatan Malalak.

Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UB tersebut menambahkan, hingga akhir kegiatan, tim telah menyalurkan 10 unit alat penjernih air portabel F-Wash, 15 unit tandon air, serta 10 unit genset. Seluruh perangkat tersebut dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat dan fasilitas umum.

Menurut Fakhri, keberadaan teknologi penjernih air portabel mampu menjawab kebutuhan mendesak warga terdampak banjir, khususnya untuk keperluan konsumsi, sanitasi, dan pelayanan kesehatan.

Untuk diketahui, program pengabdian masyarakat ini melibatkan tim lintas disiplin UB. Tim pelaksana terdiri atas Prof. Dr. Eng. Riyanto Haribowo dari Fakultas Teknik UB selaku pengembang teknologi F-Wash, serta Pratama Diffi Samuel, S.Pi., M.Ling, Choirul Anam, S.Pi. (FPIK UB), Prasetyo Rubiantoro, S.P., M.Ling, M. Adi Wiratmojo, ST, dan Gunawan Ramadhan Wibisono dari Fakultas Teknik UB.

Lebih lanjut, Fakhri menuturkan di Kecamatan Palembayan, 9 unit alat penjernih air portabel ditempatkan di sejumlah titik strategis. Lokasi tersebut antara lain Posko Utama atau Kantor Wali Nagari Salareh Aia, Masjid Nurul Hikmah, Jorong Duku, Puskesmas Koto Alam, Masjid Raya Kampung Tangah Nagari Salareh Aia Timur, serta SDN 05 Kayu Pasak.

Titik-titik tersebut kini berfungsi sebagai pusat distribusi air bersih bagi warga dari berbagai jorong terdampak banjir. Sementara itu, dikatakannya, satu unit alat penjernih air portabel lainnya dioperasikan di Puskesmas Malalak guna memastikan ketersediaan air bersih yang berkelanjutan bagi pelayanan kesehatan masyarakat.

Selain pendistribusian alat, tim UB juga melakukan reaktivasi sumur di Puskesmas Koto Alam serta revitalisasi tandon air di Puskesmas Malalak. "Pemenuhan air bersih menjadi faktor krusial dalam pemulihan layanan kesehatan di wilayah terdampak bencana," tutur Fakhri.

Dukungan terhadap program ini juga datang dari pemerintah kecamatan setempat. Camat Palembayan, Sabirin, mengapresiasi kontribusi UB dalam membantu pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat pascabanjir. Ia menilai teknologi penjernih air portabel sangat membantu warga di tengah keterbatasan akses air bersih.

Sebagai informasi, program ini mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025. Pelaksanaannya melibatkan Tim WASH, Relawan Universitas Brawijaya, serta kolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

 

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.