
Sumenep - Perkembangan dari hasil penanganan penyebaran Covid-19 di Jatim terua menujukkan hasil positif. Bahkan, rate of transmission Covid-19 di Jatim dinyatakan terendah se Indonesia.
"Pagi ini, rate of transmission kita terendah se Indonesia. Kemudian, positivity rate kita sudah di bawah rata-rata nasional, kita 12% dan nasional 16%," kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat berada di RRI Pro 1 Sumenep, Selasa (29/9/2020).
Dia menandaskan bahwa proses pengendalian ini berseiring dengan operasi yustisi yang sedang ditegakkan. Khofifah mengatakan bahwa operasi yustisi lebih mengajak masyarakat untuk memakai masker dan menurunkan transmission rate. Sehingga, dalam operasi yustisi tersebut bukan masalah denda yang ada, tapi lebih pada kedisiplinan masyarakat pada protokol kesehatan (protkes).
"Kemudian ini berseiring dengam provinsi lain yang padat penduduk, dan angka aktif kita terendah dan ini sudah sejak seminggu lalu," kata Khofifah.
Lebih kanjut dia menandaskan bahwa update perkembangan Covid-19 ini penting karena untuk melihat apakah yang telah dilakukan efektif apa tidak. Kemudian, langkah yang langkah yang dilakukan apakah sudah akurat apa tidak.
Gubernur juga berpesan supaya terus taat oada protokol kesehatan sehingga bisa terhindar dari Covid-19. Sedangkan bagi yang sudah terpapar, Khofifah meminta supaya menghindari isolasi mendiri di rumah kalau tidak disiplin. Kemudian kondisi sanitasi, fentilasi, dan gizi juga harus cukup.
Jika kondisi diatas tidak terpenuhi, maka lebih baik penderita melakukan isolasi di RSUD atau RS Daruray Lapangan. Terlebih lagi, semua layanan di rumah sakit tersebut gratis. "Mohon mengendalijan diri kita dan itu sama dengan melindunginl lingkungan kita," tandasnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim mengatakan bahwa hari ini yang sedang menjalani rawat di rumah sakit ada 35 orang. Diantaranya di Rumah Sakir dr Anwar Sumenep ada 17, di RS Kalianget dan 3 dirawat di RS surabaya dan 2 lagi isolasi mablndiri.
"Awalnya yang terkoorinasi 337 sekarang 35 dan ini satu sisi harapan dan satu sisi tantangan. Karena ada Pilkada. Sudah dilakukan pakta integritas dengan para calon. Tetapi ini memang perlu dukungan semua pihak termasuk KPU dan Bawaslu, sisi sanggaran sudah cukup," kata Bupati.
Namun, dia menilai yang menjadi persoalan nanti ketika di lapangan. Bahkan Busyro Karim mengatakan masyarakat sekarang tidak hanya perlu sosialisas dengan Covid-1 dan new normal. Tapi, yang perlu diketahui adalah dampak dari Covid-19 itu. Karena selama ini yang diketahui hanya covidnya.
Terkait dengan operasi yustisi, Bupati mengatakan bahwa sudah dilakukan di berbagai titik ini dengan sidang di tempat. Bahkan ada satu kecamatan yang di-locddown karena ada 7 meninggal. (ufi)