23 April 2025

Get In Touch

PT INKA Madiun Luncurkan Bus dan Trem Tenaga Baterai

PT INKA Madiun Luncurkan Bus dan Trem Tenaga Baterai

Madiun - PT INKA Kota Madiun mengeluarkan bus dan kereta listrik bertenaga baterai. Dua jenis alat transportasi tersebut akan diproduksi secara massal untuk memenuhi permintaan moda transportasi umum.

Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro mengatakan bahwa sebelumnya, prototype Bus bernama E-INOBUS telah diuji coba landasan dan mendapatkan sertifikat layak jalan pada Kamis (13/08/2020) lalu. Kemudian pada Kamis (10/09/2020), kendaraan tersebut telah mendapatkan sertifikat uji tipe (SUT).

"Selama pengujian mengikuti spesifikasi tidak ada masalah. Kita mengikuti Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan," jelas Budi ketika pengujian di Jalan Tol Madiun Caruban, Senin (19/10/2020).

Budi mengatakan, bahwa tenaga baterai tersebut lebih hemat 58% dibandingkan dengan bus bertenaga diesel. Jika dirupiahkan, bus tersebut hanya mengeluarkan Rp 1.171/Km. Sedangkan bus diesel Rp. 2.790/Km. Hanya dengan mengecharge 3-4 jam batrei penuh, bus tersebut dapat menempuh jarak 200 Km dengan kecepatan maksimal 90 Km/jam.

Bus berkapasitas 18 penumpang (jika tanpa physical distance) tersebut tidak memiliki suara mesin. Dengan tingkat kebisingan sekitar 71 db. Bus tersebut dibuatkan suara buatan menggunakan speaker demi keamanan kendaraan di sekitarnya. PT. INKA menjual bus tersebut kurang lebih Rp. 2,1 Miliar.

"Suara buatan tersebut akan hilang di kecepatan 20 Km keatas. Kita sudah kontrak dengan Democratic Republik of the Congo (DRC), mereka pesan 300 bus," ujarnya.

Selain itu, PT INKA juga mengeluarkan Trem bertenaga baterai. Trem merupakan kereta dengan dua gerbong yang memiliki rel khusus dalam kota. Kelebihan trem tersebut adalah tidak membutuhkan kabel listrik baik dari atas kereta maupun dari bawah. Sehingga memiliki jaminan keamanan.

Kereta berkapasitas 80 penumpang tersebut mampu menempuh jarak 80 Km dengan kecepatan maksimum 60Km/Jam.

"Cuma baterainya masih import ya. Harapan saya di Indonesia ada yang produksi baterei untuk kendaraan seperti ini," ujarnya.

Trem tersebut ditawarkan bukan hanya ke dalam negeri. Namun juga ke luar negeri seperti Congo. Trem tersebut ditawarkan dengan harga Rp 15 Miliar. (ger)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.