
SURABAYA (Lenteratoday)- Di tengah persaingan pasar yang ketat, dunia usaha dan industri membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap bekerja. Tak sekadar nilai akademik, tapi pengalaman di lapangan menjadi penilaian tersendiri.
Universitas 17 Agustus (UNTAG) Surabaya pun menggenjot kerjasama dengan dunia usaha dan industri untuk memberi bekal kuat bagi lulusannya. Terbaru, dilakukan penandatanganan MoU antara UNTAG Surabaya dengan Aliansi Pendidikan Vokasi (Apvokasi) Jatim, 300 SMK dengan Maspion IT, Program One Pesantren One Product (OPOP) dengan Maspion Group serta IKM bersama Maspion Bank.
Acara yang digelar tepat saat Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda, Rabu (28/10) di Area Maspion IT, Surabaya ini disaksikan langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indarparawansa.
Bambang DH sebagai Pembina UNTAG Surabaya menghargai upaya Rektor melakukan terobosan kerjasama dengan dunia usaha/industri. "Ini langkah yang sangat bagus. Artinya UNTAG tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengetahuan saja, tapi juga pengalaman terjun ke dunia usaha. Dan itu nyata, karena tidak bisa dipungkiri banyak hal yang bisa dipelajari bila mahasiswa bersentuhan langsunh dengan dunia usaha dan industri," ujarnya di Surabaya, Kamis (29/10/2020).
Ke depan, Bambang DH akan terus mendorong UNTAG Surabaya agar semakin mengembangkan kerjasama dengan pihak-pihak lain. "Apalagi di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Generasi muda harus diberikan support penuh. Sebab di luar sana, makin susah cari kerja. Mereka harus memiliki pondasi.kuat, salah satunya dengan paham bagaimana dunia kerja sejak dini,"jelasnya.

Untuk diketahui, sebagai upaya menciptakan road map ekonomi kreatif yang berkelanjutan di Indonesia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mewujudkan kolaborasi academic, business, community, dan goverment (ABCG). Dukungan pun diberikan kepada Aliansi Pendidikan Vokasi (Apvokasi) Jatim, Universitas 17 Agustus (UNTAG) Surabaya dan Maspion Group yang melakukan kerjasama berkesinambungan.
Dalam acara tersebut Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan upaya Link and Super Match ini juga menjadi bagian dari upaya percepatan pemulihan ekonomi melalui transformasi digital untuk UMKM dan Industri Kecil Menengah (IKM).
"Transformasi digital ekonomi ini bisa mempercepat pertumbuhan UMKM dan IKM termasuk OPOP (One Pesantren One Product), terutama di masa pandemi seperti sekarang," ujarnya.
"Link and Super Match antara dunia pendidikan dan dunia industri bisa membuat siswa mendapatkan dukungan dari lembaga pelatihan vokasional dan menjadi tenaga kerja profesional" tutupnya. (*)