
Sidoarjo - Seketaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sidoarjo Samsul Hadi sambangi Rizky Ardiansyah (16), korban pengkroyokan di lapangan Tembak Sidoarjo pada Selasa ( 31/12/19). Peristiwa tersenut sempat biral lantaran Keluarga Rizky tidak bisa membayar biaya rumah sakit.
Cak Sul, sapaan Akrabnya, mendapatkan informasi dari media sosial bahwa ada pemuda Sidoarjo telah dikroyok dan dibawa ke rumah sakit Siti Hajar, kemudian dirujuk ke rumah sakit RSUD Sidoarjo.
Cak Sul mengatakan, kejadian itu sempat viral di media sosial, terlebih lagi ketika keluarga Rizki tak bisa membayar biaya RSUD Sidoarjo yang mencapai Rp 15.767.358 untuk biaya hari jumat (3/1/20) saja. Kemudian, biaya medis pada hari Sabtu (4/1/20) meningkat jadi Rp 16. 049.290. "Biaya tersebut tidak bisa di cover BPJS dikarenakan kasus ini adalah pengkroyokan" jelasnya.
Dalam kesempatan itu Cak Sul memberikan motivasi kepada Rizky agar tetap melanjutkan sekolah dan tak boleh melakukan kekerasan ataupun melakukan tindakan negatif lainya. Ia juga berharap Rizky bisa masuk sekolah Non - Formal dan Kejar Paket supaya mempunyai modal kedepannya nanti.
Sementara ibu korban N (47) memgaku tidak tahu pengeroyokan itu motifnya apa. "Tiba-tiba saya dikabari anak saya masuk rumah sakit dan tulang hidungnya patah dan harus dioperasi," katanya.
Sang ibu tak pikir panjang langsung mengkuti petunjuk dokter untuk melakukan operasi. Dia mengira semua biaya bisa dicover BPJS karena ayahnya punya BPJS, ternyata tidak bisa di cover BPJS karena kasus pengkroyokan.
Untungnya, banyak yang bersimpati apa atas apa yang meninpa Rizki, sehingga banyak donasi yang muncul dan mendapatkan respon positif. "Alhamdulillah banyak yang membantu untuk meringankan beban ini," katanya. (pin)