20 April 2025

Get In Touch

Akses ke Alun-alun Kota Jember Akhirnya Dibuka dengan Prokes Ketat

Akses ke Alun-alun Kota Jember Akhirnya Dibuka dengan Prokes Ketat

JEMBER (Lenteratoday)- Pasca ditutup selama lebih dari setengah tahun, akhirnya akses jalan menuju Alun-alun Kota Jember mulai semalam dibuka untuk umum. Namun warga setempat harus mematuhi protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.

Untuk diketahui, penutupan akses ke Alun-alun Kota Jember biasanya dilakukan setiap hari Jumat malam, Sabtu malam dan Minggu pagi.

Bupati Jember Hendy Siswanto menerangkan, penutupan akses jalan sebelumya dilakukan mengingat pandemi Covid-19 yang cukup tinggi. Saat ini, melihat tren penurunan penularan, Jalan Sultan Agung dan Alun-alun Jember dibuka kembali.

"Akses dibuka, namun pemerintah akan melakukan pengawasan penerapan protokol Covid-19 kepada masyarakat yang menikmati suasana Alun-alun Jember," kata Bupati Jember Hendy Siswanto, Sabtu (6/3/2021) malam.

Hal itu juga untuk menjaga agar kondisi terjaga. "Kami yakin Covid-19 tidak terlalu lama lagi. Mudah-mudahan di bulan ini atau bulan depan seluruh wilayah Jember sudah hijau semua,” ujarnya.

Selain di Alun-alun Jember, pengawasan protokol Covid-19 juga akan diintensifkan di pasar-pasar yang ada di Jember.

Sementara penutupan akses jalan juga dilaksanakan pada titik lampu merah Jalan Gajah Mada. Jalan akses kendaraan dari arah barat menuju kota dan sebaliknya, tak lagi dihadang lampu merah seperti biasanya. Pemisah jalan di tengah jalan Gajah Mada pun sementara ditutup rapat dengan pagar besi.

Pemasangan lampu merah tersebut diduga tidak disertai dengan kajian AMDAL Lalin seperti seharusnya. Kabarnya hanya karena ada kepentingan untuk akses masuk kendaraan ke RS Bina Sehat milik mantan Bupati, dari arah barat, maka Pemkab kemudian memasangnya sekian tahun yang lalu.

Sebelum adanya lampu merah tersebut, semua kendaraan dari arah barat yang akan menuju RS Binasehat memang terpaksa harus memutar dulu di pertigaan Cokroaminoto. Jaraknya cukup jauh, sekitar 1 kilo meter dan harus kembali ke arah barat lagi untuk bisa masuk ke jalan Pelita.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Jember Hadi Mulyono menerangkan, pihaknya melaksanakan manajemen rekayasa lalu lintas di simpang 3 sentot bersama Satlantas dengan beberapa pertimbangan, diantaranya untuk mengurangi simpul lalu lintas atau hambatan lalu lintas di jalan Gajahmada yang merupakan jalan nasional.

Menurutnya, selain itu juga dari hasil evaluasi dan monitoring pengguna jalan yang memanfaatkan potensi yang dari dan ke jalan sentot relatif kecil. Dan yang banyak adalah arah putar balik baik yang dari kota ke kota maupun dari surabaya balik putar surabaya.

Sementara dengan menggunakan APILL semua kendaraan harus berhenti karena fungsi trafik light. Kondisi di jalan gajahmada, jarak u-turn atau memutar yang bisa dimanfaatkan untuk putar balik ada beberapa dan jaraknya relatif dekat, sehingga dihitung lebih efektif waktu bagi kendaraan pengguna jalan. (mok)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.