
Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tengahmenyiapkan action plan pendidikan. Salah satunya dengan penguatan revitalisasiSMK dan SMK pengampu. Selain itu, Pemprov Jatim juga telah mengalokasikananggaran untuk pendidikan 2020 yang mencapai Rp 35,1 trilliun atau 30 persen.
“Pada tahun 2020 ini, kami akan fokus pada penguatan revitalisasi SMK termasukdi dalamnya peningkatan mutu dan relevansi pendidikan SMK dengan pasarkerja. Sedangkan untuk SMK Pengampu kamifokus pada pelaksanaan fungsi SMK Pengampu yang telah difasilitasi sejak tahun2019,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sambil mengatakan bahwa khususuntuk SMK Pengampu pada tahun 2020 terdapat 157 SMK Pengampu yang mengampusekitar 785 SMK sesuai jurusan yang relevan.
Selain itu, Pemprov Jatim juga terus memperkuat konsep SMA dan MA Double Track. Diantaranya denganpengembangan dan monitoring karir alumni SMA Double Track, pembinaankewirausahaan melalui usaha sekolah online, serta menyiapkan wadah bertemunyajaringan mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dengan calon tenaga kerjapotensial alumni SMA dan MA Double Trackmelalui platform ruangkarir.net.
Tak hanya itu, dalam bidang pendidikan ini, Pemprov Jatim juga akanberupaya terus meningkatkan kualitas muatan vokasi untuk pendidikan Madrasah Aliyah (MA) di Jatim. Diantarayang menjadi sasaran adalah multimedia, teknik listrik, kecantikan, dan tataboga. Diharapkan, dengan keterampilan tersebut, lulusan MA bisa langsung siapkerja.
Action plan pendidikan yang lain yaitu inkubasi siswa-siswi SMK sebagaitalent pada Millenial Job Center (MJC). Dengan demikian, para siswa-siswi SMKtersebut akan bisa memiliki ketrampilan dan keahlian yang dibutuhkan para mitrausaha yang sudah bersinergi dengan MJC.
"Terkait hal ini, saya minta semuanya bisa dibreakdown lebih detaillagi. Sehingga membuka ruang sinergi lebih luas dari berbagai pihak yang berminat untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan diJatim," pungkas Khofifah.
Sementara, terkait dengan anggaran pendidikan, Khofifah meminta agar diawal tahun, seluruh jajaran dinaspendidikan bisa segera tancap gas. Diantaranya dengan segera melakukan lelangbarang dan jasa. Dengan demikian, proses belajar mengajar bisa berlangsungdengan lancar dan baik.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menjelaskan, saat ini kebutuhanpendidikan khususnya untuk SMA dan SMK telah teranggarkan pada APBD, khususnyalewat program pendidikan gratis berkualitas (TisTas). Bahkan, alokasi anggaranuntuk pendidikan mencapai sekitar 30 persen dari total anggaran yang ada.
"Dengan dukungan anggaran cukup besar, kami berharap kualitaspendidikan di Jatim bisa semakin meningkat selaras dengan program Jatim Cerdas.Dengan demikian, maka diharapkan jugaakan bisa meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Jatim," uraiKhofifah.
"Di APBD Tahun 2020 kita banyak memberikan porsi untuk sektorpendidikan . Kita memprioritaskan pendidikan karena pendidikan merupakan ujungtombak pencetak SDM berkualitas di Jatim," lanjutnya. (ufi)