
LAMONGAN (Lenteratoday) – Demi menggerakkan roda perekomian yang melambat karena pandemic, warga Desa Tejoasri, Kecamatan Laren melakukan budidaya aneka ikan air tawar di wilayah sungai Bengawan Mati.
Di sungai Bengawan Mati ini, para warga membuat keramba untuk beternak ikan air tawar. Sistem keramba adalah sistem budidaya dengan kandang bambu yang dibenamkan di dalam air.
Merasa bangga dengan kreativitas warganya, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pun meninjau lokasi Bengawan Mati. "Ide-ide kreatif semacam ini harus terus digali untuk menunjang perekonomian masyarakat," ucapnya.
“Sementara potensi budidaya ikan tawar di Lamongan memang sangat menjanjikan. Selain bisa langsung dijual ke pasar, ikan-ikan keramba juga bisa diolah menjadi aneka makanan seperti kerupuk, bakso ikan dan lainnya,” tambahnya.
Diharapkan dengan menabur benih ikan di Bengawan Mati, bisa memberi manfaat untuk warga sekitar selain sebagai mata pencaharian tambahan. Juga agar populasi ikan di Bengawan Mati ini tetap terjaga.
Sementara Kepala Desa Tejoasri, Yusuf Bachtiar menuturkan, warga desanya memang sejak lama berniat memanfaatkan sungai sepanjang 8 KM itu untuk beternak ikan. Selama ini di sungai itu pula, ada warga yang rutin mencari ikan untuk tambahan makanan.
"Bengawan Mati ini dulunya adalah bagian dari Bengawan Solo. Namun sejak pemerintah membangun Bengawan Solo di sisi Utara Desa Tejoasri, bengawan ini akhirnya mati dan tidak digunakan lagi," kata Yusuf saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (27/3/2021) lalu.
Bengawan Mati adalah aliran sungai yang tidak teraliri Bengawan Solo karena airnya dialihkan. Yusuf menambahkan, tekad warganya itu memang harus didukung karena Bengawan Mati berpotensi menghidupi dan dimanfaatkan warga lewat potensi budi daya ikan tawar.
Ternyata sudetan bengawan oleh pemerintah membawa berkah tersendiri bagi warga Tejoasri. Memanfaatkan aliran air di Bengawan Mati ini, warga sudah rutin membudidayakan ikan air tawar dengan sistem keramba.
Ada beragam ikan tawar yang dipelihara oleh para warga seperti ikan mujair, nila dan lainnya. Produksi ikan pun berkelanjutan karena air di Bengawan Mati itidak pernah kering sepanjang musim.
Yusuf mengungkapkan, saat ini sudah ada dua kelompok beranggotakan 51 orang yang memanfaatkan Bengawan Mati sebagai lokasi budidaya ikan. Selain untuk budidaya ikan, warga sekitar juga memanfaatkan air Bengawan Mati untuk mengairi tanaman padi.
"Alhamdulillah Pemkab Lamongan juga telah memberikan bantuan, baik benih ikan maupun yang lainnya. Selain dibudidayakan, juga ada ikan yang dilepasliarkan agar populasi ikan di Bengawan Mati ini tidak punah," tandasnya.
Kalaupun produksi ikan melimpah, warga tidak pernah kesulitan untuk menjualnya. Karena Lamongan punya banyak Pasar Ikan, termasuk Pasar Ikan di kecamatan.(ist)