
PONOROGO (Lenteratoday) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Ponorogo melaporkan stok beras aman untuk 6 bula ke depan. Pasalnya, saat ini total ada 12.500 ton beras tersedia di gudang Bulog Ponorogo. Dari jumlah tersebut, ada 2.300 ton merupakan serapan dari petani. Sementara sisanya sebanyak 11 ribu ton merupakan pengadaan pada 2020.
Hal ini disampaikan Kepala Bulog cabang Ponorogo Eko Yudi Miranto, Minggu (28/3/2021). “Artinya, stok beras di Ponorogo masih aman hingga menjelang bulan Ramadan ini,” katanya.
Beras yang tersedia ini, kata Eko, merupakan kualitas medium. Dengan masa simpan satu hingga dua tahun. Dia berharap stok yang ada saat ini segera tersalurkan. Seperti pada tahun 2020 lalu, pemerintah memiliki program Bansos sehingga stok beras segera keluar.
Bulog Cabang Ponorogo memang tengah melakukan penyerapan gabah atau beras hasil panen petani. Hal tersebut sesuai dengan Permendag nomor 24 tahun 2020, yang berisi tentang harga pembelian gabah kering panen dalam negeri, dengan kualitas kadar air paling tinggi 25 persen dan kadar hampa atau kotoran paling tinggi 10 persen sebesar Rp 4.200 per kilogram di petani atau Rp 4.250 per kilogram di penggilingan.
Sementara untuk pembelian beras, berdasarkan Permendag tersebut, Eko menyebut kualitas kadar air paling tinggi 14 persen, butir patah paling tinggi 20 persen, kadar menir paling tinggi dua persen dan derajat sosoh paling sedikit 95 persen sebesar Rp 8.300 per kilogram di gudang Perum Bulog.
“Serapan kami tergolong tinggi jika dibandingkan dengan 13 cabang lain di Jawa Timur,” klaim Eko.(ist)