
NGANJUK (Lenteratoday) - Adanya aturan larangan mudik diperkirakan akan mendorong para warga untuk mencari obyek wisata untuk mengisi masa libur Lebaran. Pemkab Nganjuk menyadari dibukanya sejumlah tempat wisata akan menjadi sasaran para warga. Namun pihaknya juga akan berusaha keras memastikan adanya pelaksanaan disiplin protokol kesehatan yang ketat di tempat wisata.
Kepastian tersebut disampaikan langsung Bupati Nganjuk, H Novi Rahman Hidhayat. "Semua objek wisata kami buka untuk umum, tidak ada yang ditutup saat libur lebaran nanti, dengan syarat para pengelola harus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan ketat." kata Novi, Rabu (5/5/2021).
Para pengunjung dan petugas objek wisata harus memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan, menjaga jarak, membatasi jumlah pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas objek wisata, dan sebagainya. "Semua pengelola objek wisata tidak boleh mengabaikan prokes pencegahan Covid-19, bila tidak patuh prokes terpaksa akan kami ambil kebijakan untuk penutupan. Daripada memunculkan klaster baru Covid-19," ucap Novi.
Menurut Novi, pihaknya memperbolehkan semua objek wisata buka dengan penerapan prokes ketat sebagai upaya memulihkan sektor perekonomian warga di tengah pandemi covid-19.
Karena bagaimanapun, pandemi telah membuat perekonomian warga Nganjuk yang menurun. "Untuk itulah, kami berharap, pembukaan objek wisata bisa menumbuhkan kembali perekonomian masyarakat Nganjuk meski harus tetap waspada Covid-19," ujar Novi.
Terkait langkah penyekatan pemudik, ungkap Novi, pemkab bersama jajaran Polri dan TNI serta Forpimda telah menyiapkan sejumlah titik penyekatan. Di mana di titik penyekatan nantinya, secara acak akan dilakukan tes antigen terhadap pemudik yang akan masuk ke Nganjuk.
"Yang jelas, persiapan untuk penyekatan pemudik saat ini terus dilakukan. Dan tanggal 6 Mei kegiatan penyekatan mudik sudah mulai dilaksanakan di Nganjuk," tutur ketua Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk tersebut.(ist)