22 April 2025

Get In Touch

Kinerja OPD Lambat Jadi Faktor Tingginya Silpa di Sidoarjo

Sekretaris Daerah diaat sambutan nya dalam acara peresmian E Kenda
Sekretaris Daerah diaat sambutan nya dalam acara peresmian E Kenda

SIDOARJO (Lenteratoday) - Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Sidoarjo dinilai lambat. Hal ini mengakibatkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) tahun anggaran 2020 cukup tinggi yang mencapai Rp 1,128 triliun.

Sekda Sidoarjo, Drs. Ahmad Zaini pola penyerapan anggaran di Kabupaten Sidoarjo selalu menumpuk di akhir tahun. Rencana Anggaran KAS/RAK masing-masing OPD tidak tertib. Penyerapan anggaran ini sebenarnya bisa diakses melalui aplikasi E-Kenda.

"Anggaran yang seharusnya diserap di triwulan pertama diserap di triwulan akhir. Hal itu berakibat pada paket pekerjaan yang tidak terlaksana sesuai dengan waktunya," kata Zaini usai peresmian aplikasi E-Kanda pada, Rabu (2/6/2021).

Dia menandaskan bahwa, Silpa semakin banyak khususnya pada paket pekerjaan kontruksi. Ketika pengerjaan tidak selesai tepat waktu maka Silpa akan cukup tinggi. “Silpa kita masih ada di Rp. 1,128 triliun, turun memang dari tahun kemarin 2019 tapi masih diatas satu triliun," imbuhnya.

Maka dari itu, dia bersama sekretariat akan memantau kegiatan di seluruh OPD sehingga muncul di E-Kenda ini.

Sementara itu, Abdul Munif, salah satu LSM di Sidoarjo, mengatakan kinerja OPD terkesan lelet dan tidak memperhitungkan dampak dari keterlambatan langkah mereka.

"Melihat fenomena kinerja OPD di Kabupaten Sidoarjo, bukan saja tidak bisa bekerja di lapangan tapi secara administrasi mereka juga tidak mampu," katanya, Jumat (4/6/2021).

Dia menambahkan, sebagai contoh perbaikan jalan. Ketika masa pemeliharaan belum habis, kondisi jalan sudah rusak. Secara administrasi hingga saat ini masih banyak pengadaan yang belum memasuki tahap lelang, karena keterlambatan administrasi. (ang)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.