
Surabaya - Pengajuan usulanpembangunan fisik masih mendominasi kegiatan reses penjaringan aspirasimasyarakat oleh DPRD Kota Surabaya. Pembangunan fisik diantaranya pavingisasi,perbaikan saluran air dan penerangan jalan umum (PJU).
“Usulan pembangunan fisik masihmenjadi topik utama dalam reses tahun 2020, yang sering disebut warga, sepertipavingisasi, PJU, pembenahan saluran air. Hasil reses ini menjadi usulanpembangunan yang dibawa Dewan,” ujar Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya,Kamis (6/2/2020).
Dalam reses, Ketua DPC PDIPerjuangan (PDIP) Kota Surabaya itu juga menyelipkan pesan, agar masyarakatjangan membuang sampah, barang, dan kotoran lain di saluran pematusan. Karenadampaknya akan menghambat dan membuntu saluran air.
“Penanggulangan banjir di KotaSurabaya tidak bisa dipasrahkan 100 persen kepada Pemerintah Kota. SekalipunWalikota Bu Risma dan aparaturnya telah bekerja keras. Masyarakat harusmembantu, dengan membersihkan saluran, dan tidak membuang sampah sembarangan,”kata Adi.
Terkait usulan-usulan pembangunanfisik, DPRD Kota Surabaya akan membahasnya dengan dinas-dinas teknis terkait diPemerintah Kota Surabaya. “Agar masyatakat mendapat kepastian terkait realisasiusulan-usulan pembangunan fisik, seperti pavingisasi, pembenahan saluran air,dan PJU. Ada yang skala besar karena itu masuk kewenangan Dinas PU Bina Margadan Pematusan. Kalau skala kecil, di Dinas Cipta Karya terkait pembenahanpemukiman,” kata Adi Sutarwijono.
Tahun anggaran 2020, DPRD dan WalikotaSurabaya Tri Rismaharini telah mengalokasikan dana kelurahan sebesar Rp 576miliar. Tapi, kata Adi, banyak Ketua RT dan Ketua RW yang tidak memahamitentang penyerapan dana kelurahan. Seperti diatur dalam Peraturan Menteri DalamNegeri 130/2018.
“Banyak RT dan RW yang belum pahamdana kelurahan. Sehingga waktu Musrenbang di tingkat kelurahan, mereka tidakmengusulkan pembangunan. Atau, usulan pembangunan dalam nilai besar, sehinggaditolak Pemkot Surabaya karena melebihi pagu anggaran,” kata Adi.
Usulan pembangunan fisik ituditemukan Adi Sutarwijono saat menggelar reses di kampung Mejoyo, Kali Rungkut.“Kampung kami sangat membutuhkan pavingisasi sepanjang jalan ini,” kataSyafi’i, warga Mejoyo.
Begitu pula Sri Hartono, wargaWonorejo, yang mengajukan pembangunan saluran air di Jalan Raya WonorejoSelatan. “Warga sudah mengajukan berulang-ulang, tapi tidak kunjung realisasi.Mungkin karena nilainya terlalu besar,” kata Sri Hartono.
APBD Kota Surabaya tahun 2020 tembusdi angka dua digit, yakni Rp 10,3 triliun. Yang terbesar untuk anggaranpendidikan sebesar 21 persen. Juga untuk pembangunan infrastruktur termasukpembenahan jalan dan saluran air.
“DPRD dan Walikota Bu Risma menjamin pendidikan gratis untuk SD dan SMP negeri. Juga pemberian subsidi sekolah-sekolah swasta dalam pemberian Bantuan Operasional Daerah (BOPDA),” kata Adi. (ard/adv)