
MALANG, (Lneteratoday) - Rendahnya pengawasan terhadap pasien isolasi mandiri menyita perhatian Pemerintah. Pasalnya, dalam praktik isolasi mandiri yang dilakukan oleh warga ada beberapa yang luput dari pendataan. Akibatnya, beberapa di antara mereka meninggal dunia tanpa pengawasan atau test lebih lanjut.
Mekanisme isolasi mandiri yang selama ini berada dalam pantauan pemerintah, adalah orang-orang yang telah melakukan test PCR Swab, dan melaporkan kondisi mereka ke puskesmas terdekat. Namun masih banyak warga yang tidak melakukan hal tersebut, untuk mengantisipasi hal itu pemerintah mengupayakan isolasi mandiri agar berada dalam pengawasan penuh Pemerintah.
Isolasi Terpadu, salah satu program yang disiapkan pemerintah kota untuk meminimalisir terjadinya kematian pada pasien isoman akibat luput pemantauan. Tak ada yang berbeda dalam fasilitas isolter, hampir sama dengan safe house, hanya saja isolter akan dilaksanakan di setiap kecamatan yang ada di Kota Malang.
Walikota Malang, Sutiaji berkata, bahwa pelaksanaan isolter ini akan melibatkan beberapa universitas di Kota Malang. “Tiap Isolter nanti akan diawasi oleh salah satu universitas yang sudah kami tunjuk, ada 5 universitas, yakni Unisma, UB, Politeknik kesehatan, UMM, dan UIN Malang, terkait bagaimana penanganan di lapangan, dan saya berharap bisa menerjunkan anak didiknya untuk ikut terlibat,” ujar Sutiaji pada awak media.
“Tadi saya baru komunikasikan dengan Rektor Unisma, nanti dengan beberapa kampus akan kita adakan rapat resminya, semoga segera terlaksana,” tutup Sutiaji. (ree)