
SURABAYA (Lenteratoday) - Selama pandemi Covid-19 berlangsung, khususnya saat varian delta merajalela, banyak sekali para pekerja BUMN yang terpapar pandemi tersebut, bahkan tidak sedikit juga yang meninggal dunia. Hal ini tentunya memberikan dampak psikologis bagi keluarga, terutama sang anak yang masih harus melanjutkan pendidikan.
Dalam suasana HUT ke-76, PT KAI (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya memberikan perhatian penuh kepada keluarga pekerja yang meninggal akibat Covid-19, salah satunya dengan memberikan beasiswa. PT KAI Daop 8 Surabaya menyalurkan bantuan beasiswa kepada 12 anak pekerja KAI yang berusia di bawah 21 Tahun. Masing-masing akan menerima bantuan sebesar Rp. 7.600.000,- (Tujuh juta enam ratus ribu rupiah).
EVP Daerah Operasi 8 Surabaya, Heri Siswanto, mengatakan bahwa bantuan tersebut diharapkan dapat memberikan semangat kepada para penerima, dan bentuk perhatian dari Perusahaan kepada keluarga pekerja yang meninggal akibat terpapar Covid 19.
"PT KAI Daop 8 Surabaya menyalurkan bantuan dengan total sebesar Rp 91.200.000,- (Sembilan puluh satu juta dua ratus ribu rupiah), berupa beasiswa kepada 12 anak pekerja KAI di Daop 8 Surabaya yang meninggal akibat Covid-19," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, PT Pegadaian (Persero) juga turut mendukung dengan memberikan bantuan beasiswa kepada 6 orang anak pekerja KAI Daop 8 Surabaya berusia dibawah 15 Tahun yang meninggal akibat Covid-19. Beasiswa yang diberikan senilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) per anak dalam bentuk Tabungan Emas Pegadaian.
Heri Siswanto mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT Pegadaian (Persero) atas perhatian yang diberikan kepada KAI, khususnya Daop 8 Surabaya. Lebih lanjut, bahwa dukungan yang diberikan oleh Pegadaian ini merupakan bentuk kolaboratif antar BUMN.
"Tentunya kami mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh sesama BUMN, dan semoga kita dapat terus bersinergi," terangnya.
Sebagai penutup, Heri Siswanto mengatakan dengan diberikannya bantuan tersebut, diharapkan dapat memiliki manfaat yang signifikan dan membangkitkan kembali semangat kepada keluarga penerima beasiswa, khususnya kepada sang anak dalam menjalani kegiatan belajar. "Dasar dari setiap negara adalah pendidikan para pemuda," tutup Heri Siswanto. (Ard)