
Madiun - Kelompok mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektro (PTE) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun (Unipma) berhasil menciptakan inovasi kendaraan bermotor ramah lingkungan bertenaga surya.
Sepeda motor listrik yang menyerupai motor racing pabrikan Jepang itu mereka namai Bisma. Kepala Prodi Pendidikan Teknik Elektro, Nurulita Imansari, menjelaskan inovasi ini karya para mahasiswa Prodi PTE angkatan 2016 mata kuliah Workshop Pemanfaatan Energi Listrik pada semester gasal.
"Jadi awal mula kami membuat bisma itukan berawal ada chalenge dari kemenristekdikti. Dari situ kita mencoba untuk menerima tantangan itu dan akhirnya kita mencoba untuk menjawab tantangan itu. Kami itu disetiap angkatan harus punya satu projek jadi sebenernya moyor listrik yang kami buat ini keluaran dsri mata kuliah," jelas Nurul sapaa akrabnya.
Lebih lanjut Nurul mengatakan jika sepeda listrik ini menggunakan baterai berkapasitas 36 volt 27 ampere, dengan batas kecepatan 20 Km per jam. Selain itu si Bisma ini bisa juga tahan jarak tempuh kurang lebih sejauh 40 Km.
Dengan spesifikasi yang ia sebutkan, Nurul mengakui jika inovasi karya mahasiswanya ini masih perlu banyak pembenahan. Karena sementara ini, penggunaan Bisma hanya sebatas ruang lingkup kampus Unipma saja.
"Kalau di jalan umum belum karena harus dengan ijin layak jalannya juga. Ini masih ada evaluasi. Ini kan istilahnya launching inikan untuk mendapatkan masukan dari luar. Jadi ini harus seperti ini kurang ini nah dari situ akan kami evaluasi yang nantinya akan kami sampai menjadi produk yang siap seperti produksi masal punyanya ITS," katanya.
Nurul meyakini ke depan pihaknya berharap sepeda motor Bisma bisa diproduksi secara masal. Oleh karenanya pihak Unipma bekerja semaksimal mungkin untuk mengevaluasi kekurangan apa saja yang harus dibenahi dengan motor listrik tersebut.
"Mungkin dsri kecepatan yang masih perlu kita tingkatkan, karena ini kan 20 km. Dikomersilkan itu pasti ada , mungkin satu tahun dua tahun lagi lah, karena kami harus menyempurnakan dulu kalau untuk kendarsan kan harus dipastikan untuk layak jalannya," tutup Nurul. (Sur).