
BLITAR (Lenteratoday) - Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Pemerintah Kabupaten Blitar telah melakukan berbagai inovasi layanan kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19 dan memasuki era digital.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) yang juga Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar, dr Endah Woro Utami, MMRS menyampaikan selama 2021 memang merupakan tahun yang berat dengan adanya pandemi Covid-19 gelombang kedua yang jauh lebih tinggi dibanding 2020. "Sehingga RSUD Ngudi Waluyo harus siap melakukan penanganan maksimal dengan manajeman emergency baik secara medis, sarana prasarana hingga inovasi pelayanan kesehatan," ujar dr Woro.
Dalam penanganan pandemi Covid-19 selama 2021, oleh Dinkes dan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dijelaskan dr Woro fokus pada 4 hal yaitu deteksi, vaksinasi, prokes dan kuratif. "Jadi deteksi melalui tracing dan testing, kemudian pendataan dan isoter terus dilakukan peningkatan dan perbaikan oleh Dinkes termasuk inovasi secara digital terkait pendataannya. Sementara kuratifnya, dilakukan oleh RSUD Ngudi Waluyo," jelasnya.
Inovasi digital di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi pada 2021 ini diantaranya Dar Der Dor yang masuk 30 besar Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Jawa Timur, yakni sistem pendaftaran online pasien, serta mengingatkan melalui notifikasi untuk kontrol. "Jadi kita harus berinovasi, agar pasien tetap bisa berobat dan dilayani, tanpa atrian, tidak berkerumun sehingga angka penularan bisa turun dengan cepat baik nakes maupun masyarakat," terang dr Woro.
Apalagi angka kematian cukup tinggi, juga dipengaruhi kormobid yang juga bisa menyebabkan kematian. Maka juga harus diperhatikan, agar tetap bisa dilayani untuk berobat melalui antrian online ini.
Selain itu ungkap dr Woro untuk testing juga ada Mobile PCR yang bisa mendapatkan hasil tes sangat cepat, hanya dalam waktu 1 jam sudah selesai. Kemudian untuk sampah, bukan hanya sampah medis tapi juga sampah APD juga menjadi beban berat dan harus ada solusinya. Dengan memilah secara gotong royong, mulai dari ruangan. "Termasuk menyelamat nakes mulai dari masuk bertugas, sampai kembali ke rumah harus aman melalui screening ketat," ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris Dinkes Kabupaten Blitar, dr Christine Indrawati yang ikut mendampingi dr Woro ketika ditanya mengenai inovasi pelayanan kesehatan pada 2021 ini menuturkan bahwa didorong adanya kondisi pandemi Covid-19, terutama saat kasus mencapai puncaknya pada awal dan pertengahan 2021. Sehingga Dinkes membuat inovasi, untuk menghindari kerumunan dan pertemuan dengan banyak orang. "Dinkes membuat beberapa inovasi digitalisasi, untuk memudahkan dan mempercepat pelayanan meskipun pandemi Covid-19," tuturnya.
Diantaranya Sistem Informasi Puskesmas Elektronik (Simpustronik, yaitu aplikasi mulai pendaftaran pasien, pelayanan sampai bagian obat dan pasien pulang. "Tahun ini ada 2 puskesmas yang jadi pilot project yaitu Puskesmas Sanan Kulon dan Wlingi, bertahap tahun depan bisa diterapkan ke seluruh puskesmas di Kabupaten Blitar," papar dr Christine.
Kemudian yang berkaitan langsung dengan Covid-19 berupa inovasi Iso Konsul, untuk konsultasi warga yang isoman dan berkembang soal vaksinasi. "Ini salah satu inovasi konsultasi jarak jauh atau telekonsultasi online melalui aplikasi Whatsapp. Dengan berbagai pilihan apa yang ingin ditanyakan masyarakat, melalui no HP 0895-4245-20602, kalau masih kurang jelas, akan diberikan nomor untuk bisa langsung konsultasu menghubungi dokter," bebernya.
Lalu terkait perijinan seperti SIP dan yang memerlukan rekomendasi teknis dari Dinkes, diluncurkan Lapak Dinkes. Setelah perijinan OSS sudah ada, kemudian rekomendasi Dinkes bisa diurus secara online melalui lapakdinkes.kabblitar.go.id. "Cukup diakses dari rumah, melengkapi semua persyaratan langsung diproses tidak perlu datang ke Dinkes tidak sampai seminggu selesai. Sekaligus menjawab keluhan, mengurus ijin kok lama, mulek dan sebagainya," tandas dr Christine.
Selanjutnya inovasi Service Gawat Darurat Kabupaten Blitar (SiGab), melalui aplikasi yang bisa didownload masyarakat yang membutuhkan layanan kegawadaruratan medis. Dalam aplikasi ada panic button, jika ditekan dalam kondisi darurat medis akan dihubungkan ke fasyankes terdekat. "Berbeda dengan 112 yang lebih umum misalnya kebakaran, bencana dan lainnya. Kalau Sigab lebih pada layanan kegawatdaruratan medis," jlentrehnya.
Serta terakhir inovasi Sistem Antrian Online (Satrio) yaitu antrian online bagi masyarakat yang akan berobat ke puskesmas, dalam aplikasi akan muncul daftar puskesmas. "Kalau daftar akan diberikan nomor antrian, serta perkiraan jam akan dilayani," terangnya.
Selain inovasi digital, Dinkes juga terus merespon keluhan mengenai layanan dan update informasi serta promosi layanan kesehatan. Baik melalui website, juga medsos baik Facebook, Instagram juga Tweeter.
Mengenai program tahun 2022 mendatang RSUD Ngudi Waluyo dipaparkan dr Woro tidak meninggalkan pencegahan Covid-19, dengan menambah ruang isolasi dari 8 bed menjadi 150 bed. Serta penyakit lainnya seperti stroke, hipertensi juga tetap menjadi perhatian dengan Home Visit dan group online jadi bisa konsultasi secara online. Serta menambah kapasitas kamar jenazah lebih luas, agar bisa melayani penanganan jenazah lebih baik. "Terakhir pengalaman dengan kondisi yang tidak pasti pada 2021, maka mutu dari RS harus ditingkatkan melalui manajemen resiko. Mulai dari SDM, sarana prasarana dan ICU, agar lebih siap dalam menghadapi ketidakpastian apalagi sudah ada warning gelombang ketiga," paparnya.
Sedangkan untuk Dinkes Kabupaten Blitar, program pada 2022 mendatang dr Christine menargetkan bisa menurunkan angka Stunting serta kematian ibu hamil/melahirkan dan bayi. "Melalui digitalisasi, dengan mengembangkan Simpustronik agar bisa terintegrasi dengan data ibu hamil. Sehingga bisa terpantau kondisinya dan diketahui kategori, sampai melahirkan," imbuhnya.
Terakhir dr Woro dan dr Christine memungkasi bahwa semua inovasi digital ini untuk memudahkan akses kesehatan dan mendukung Smart City melalui Health City atau Smart Living. "Selain inovasi digital, juga ada inovasi Griya Sehat yang baru saja dilounching yaitu fasilitas pelayanan kesehatan tradisional untuk meningkatkan imun, melalui perawatan dan pengobatan tradisional dibawah pengawasan Dinkes dan BPOM," pungkasnya.(*)
Inovasi RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kab Blitar :
- Dar Der Dor (Pendaftaran pasien online dan notifikasi pengingat kontrol)
- e-Rekam Medis berbasis elektronik
- Konsul Telemedicine (konsultasi kesehatan secara online melalui aplikasi video call)
- Wings (Wlingi Emergency Medical Service) layanan penjemputan ambulance medis
- Apotik Rawat Jalan No Antrian (Arjuna)
- Sistem Order Rotgen Online (Si Oreo)
Inovasi Dinkes Kab Blitar :
- Simpustronik (Sistem Informasi Puskesmas Elektronik)
- Iso Konsul (Konsultasi online melalui aplikasi berbasis Whatsapp)
- Lapak Dinkes (Pengurusan rekomendasi perijinan terkait kesehatan secara online)
- SiGab (Service Gawat Darurat Kabupaten Blitar)
- Satrio (Sistem Antrian Online untuk warga berobat di puskesmas)
- Griya Sehat (Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional perawatan dan pengobatan tradisiaonal dibawah pengawasan Dinkes berlokasi di Kanigoro)
Reporter : Arief Sukaputra
Editor : Lutfiyu Handi