21 April 2025

Get In Touch

Untuk Pembangunan IKN, Kemenkeu: Pakai Saja Aset “Nganggur” Senilai Rp 300 Triliun

Aset pemerintah DKI Jakarta.
Aset pemerintah DKI Jakarta.

JAKARTA (Lenteratoday) – Terkait rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim), yang bakal memakan dana ratusan trilyun rupiah,  Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan ada aset negara Rp 300 triliun yang menganggur (idle) di DKI Jakarta.

"Dari catatan kami yang di Jakarta ada aset pemerintah sekitar Rp1.400 triliun. Tapi dari Rp1,400 triliun tersebut yang bisa nanti dikategorikan idle mungkin sekitar Rp300 triliun," ujar Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (26/1), seperti dilansir Antara.

Rionald Silaban menjelaskan, pemerintah harus menyusun program jelas yang mengatur pemanfaatan aset tersebut.

"Saat ini, kami sedang melakukan penelitian pada dasarnya memang dalam RUU sudah ada perintah bahwa Menteri Keuangan harus menyiapkan program terkait dengan pemanfaatan aset tersebut," katanya.

Perumusan Strategi Pemanfaatan Aset untuk Pembangunan IKN Baru pun masuk ke dalam rekomendasi program Pengelolaan Barang Milik Negara bersama yang tertera di dalam Rencana Kerja Strategis Tahun 2022 Unit Dirjen Kekayaan negara.

Rionald menegaskan penggunaan aset senilai Rp300 triliun sangat bergantung pada rencana pemindahan ibu kota ke IKN.

"Kalau rencana perpindahannya sudah jelas maka terhadap aset tersebut bisa dilakukan pemanfaatan. Undang-undang itu sendiri mengatakan bentuknya ada dua bisa pemanfaatan dan bisa pemindahtanganan. Tapi pada dasarnya kami ingin memastikan yang optimal yang diperoleh oleh negara," kata Rio.

Sebagai informasi, total anggaran untuk membangun IKN diperkirakan mencapai Rp466 triliun. Selain dari APBN, pembiayaan proyek juga berasal dari kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta.

Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.