21 April 2025

Get In Touch

Transaksi Sementara Misi Dagang Jatim-Jambi Tembus Rp 97,6 Miliar

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memukul gong sebagai tanda membuka misi dagang dan investasi antara Provinsi Jatim dan Jambi.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memukul gong sebagai tanda membuka misi dagang dan investasi antara Provinsi Jatim dan Jambi.

JAMBI (Lenteratoday) – Pelaksanaan misi dagang antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Jatim yang di pimpin Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kamis (27/1/2022), berhasil menorehkan transaksi sementara hingga pukul 13.30 WIB sebesar Rp 97,6 miliar.

Hasil transaksi ini diantara dari beberapa MoU antar OPD Pemprov Jatim dan Jambi. Serta hasil transaksi yang diikuti 145 pengusaha dari Jatim dan 100 pengusaha dari Jambi. MoU tersebut di antaranya Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Badan Kepegawaian Daerah, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Koperasi dan UKM, DPMPTSP, BPSDM, dan IWAPI.

"Misi dagang dan investasi dengan dengan penandatanganan MoU dan hubungan antar lembaga ini sesuai dengan kompetensi yang dilakukan oleh tim dari Pemprov Jatim yang menjadi mitra dagang," kata Gubernur Khofifah.

Gubernur Khofifah menandas diantara potensi yang dibawa Jatim ke Jambi adalah industri ternak dan daging sapi. Di mana ternak sapi di Jatim cukup besar dengan jumlah 4,9 juta ekor. Ini ditunjang dengan adanya balai besar inseminasi buatan di Singosari, Malang.

"Kemudian dolomit. Jatim memiliki dolomit cukup baik di Gresik. Hasil laboratorium ini cukup cocok untuk pupuk seperti sawit," tandasnya.

Dalam kesempatan itu Gubernur Khofifah mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran para pengusaha untuk mengikuti Kegiatan Misi Dagang Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Jambi yang diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi hubungan kerjasama  antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Jambi, khususnya di bidang ekonomi.

"Misi dagang Jawa Timur dengan Jambi kali ini merupakan pembuka dari rangkaian kegiatan Misi Dagang yang akan dilaksanakan oleh Jawa Timur pada tahun 2022,” kata Gubernur Khofifah.

Dalam kesempatan itu Gubernur Khofifah juga mengatakan bahwa peluang perdagangan antara Provinsi Jatim dengan Jambi terbuka cukup lebar. Hal ini tak lepas dari adanya perbedaan karakteristik ekonomi yang berbeda, sehingga kedua provinsi dapat saling mengisi dan saling mendukung dalam suatu kerangka kerjasama guna mewujudkan pembangunan ekonomi Jawa Timur dan Jambi secara bersama-sama. 

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menerangkan bahwa bagi Jatim terdapat tiga sektor yang menjadi penopang utama struktur ekonomi, yaitu : sektor industri  pengolahan sebesar 30,61%; sektor perdagangan sebesar 18,34%;  serta sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 12,08%.

Sementara, Jambi memiliki karakteristik ekonomi yang berbeda dengan Jatim, di mana struktur ekonominya ditopang oleh : sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 32%; sektor pertambangan sebesar 14%; serta sektor perdagangan sebesar 12%.

Berdasarkan data perdaganan antar wilayah 2020 yang dirilis oleh BPS, nilai penjualan Jatim ke Jambi sebesar Rp. 70 Milyar, sedangkan nilai pembelian Jatim dari Jambi sebesar Rp. 23,26 Milyar.

Produk yang dijual dari Jatim ke Jambi diantaranya berupa barang-barang elektronik (speaker, amplifier, microphone), beras, cabe, pakaian dan suku cadang kendaraan bermotor. Sebaliknya komoditas yang dibeli Jawa Timur dari Jambi diantaranya berupa kayu manis, CPO, kopi, serta kayu dan olahan kayu.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjai produk batik dari UMKM Jambi.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjai produk batik dari UMKM Jambi.

Gubernur Khofifah juga menyampaikan, perkembangan dari misi dagang Jatim di mana sebelum masa Pandemi Covid-19 dilakukan hanya secara offline sedangkan pada masa Pandemi Covid-19 dilaksanakan secara online dan juga hybrid (offline dan online).

“Pada tahun 2021 kegiatan misi dagang dilakukan secara offline dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat sebanyak  4 kali dan menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp. 1.789 Triliun dengan jumlah transaksi sebanyak 249,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani mengucapkan terimakasih atas  kedatangan Gubernur Khofifah. Kedatangan tersebut menujukkan keseriusan Jatim dalam misi dagang dan kerjasama ini. Kemudian juga serius dalam membangun sinergi dan kerjasama serta konektifitas antar daerah.

"Kerjasama ini untuk mendukung ekosistem ekonomi nasional dan menjamin ketersediaan barang. Ini juga bagian untuk upaya pemulihan ekonomi akobat pandemi Covid-19," tandasnya.

Dia juga berharap kerjasama ini selain membawa  keuntungan secara ekonomi kedua belah pihak tapi juga tansfer ilmu pengetahuan antara Jambi dan Jatim. "Intinya tujuannya adalam sama sama mandiri. Minimal izinkan untuk mencontoh dan meniru Jatim," sambungnya.

"Pemprov Jambi siap mensukseskan kerjasama dagang ini yang tentunya bisa berdampak pada masyarakat kita," pungkasnya. (*)

Reporter : Lutfiyu Handi
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.